Liverpool disebut harus meraih treble di akhir musim 2019/20. Jika tidak, pencapaian mereka tak akan diingat oleh orang dalam waktu yang lama.
Sejauh ini, The Reds memang masih berpeluang meraih tiga trofi. Di Liga Inggris, mereka tengah memimpin klasemen sementara dengan 73 poin dari 25 laga.
Dengan keunggulan 22 poin dari Manchester City yg ada di posisi kedua, mereka tampak tinggal menunggu waktu saja untuk resmi dinobatkan sebagai juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Piala FA dan Liga Champions, Liverpool sudah menapaki babak 16 besar. Di Piala FA, mereka akan berjumpa Chelsea, sedangkan di Liga Champions, mereka akan menantang Atletico Madrid.
Dengan komposisi skuat saat ini, mereka berpotensi menyamai raihan Manchester United di musim 1998/99. Kala itu, MU juga memenangi Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.
Kisah heroik itu awet di ingatan publik sampai sekarang, sebab belum bisa diulangi oleh tim Inggris manapun. Oleh karena itu, Liverpool wajib memenangi tiga trofi itu jika ingin disejajarkan dengan kehebatan skuat Sir Alex Ferguson.
![]() |
Tanpa torehan treble, skuat asuhan Juergen Klopp saat ini disebut tak ubahnya tim-tim lain yang berhasil meraih satu gelar juara saja di akhir musim. Impresif, namun tak akan diingat lama oleh orang.
"Sejarah akan merayakan dominasi Liverpool di Liga Inggris. Mereka mungkin tak akan terkalahkan musim ini," tulis eks pemain Timnas Inggris, Jermaine Jenas, dalam kolomnya di Express.
"Hebatnya lagi, mereka bahkan bisa memenangi liga di akhir Maret. Tapi bagaimana jika mereka gagal meraih Liga Champions dan/atau Piala FA? Bagaimana status mereka?"
"Hanya sekedar tim berikutnya yang memenangi liga? Mereka punya kans untuk meraih lebih dari itu. Timnya Klopp harus menjadi tim yang akan dibicarakan selama 20 tahun ke depan, seperti yang masih kami lakukan di Inggris soal MU 1998/99."
"Untuk melakukan itu, mereka harus meraih treble. Sampai itu terjadi, mereka hanyalah tim yang bermain luar biasa dalam satu musim Premier League," sambung Jenas.
(adp/yna)