.webp)
Manajer Manchester City Pep Guardiola salut dengan kesabaran Liverpool untuk jadi seperti sekarang. Guardiola menyebut Liverpool sebagai tim terbaik di dunia.
The Reds menunjukkan kemajuan signifikan setelah dilatih Juergen Klopp pada akhir 2015. Di akhir musim itu, Liverpool mesti gigit jari usai hanya menjadi runner-up di Piala Liga dan Liga Europa.
Semusim setelahnya, Liverpool memang nirgelar namun mampu finis empat besar. Tidak bisa dipungkiri perkembangan nyata Si Merah terlihat ketika mencapai final Liga Champions 2017/18 sekalipun pada akhirnya kalah dari Real Madrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kangen Liverpool Nggak, Coutinho? |
Di musim keempat Klopp barulah Liverpool bisa mengakhiri puasa gelar juara dengan menjuarai Liga Champions, sekaligus menjadi penantang serius di Liga Inggris. Dan di musim 2019/20, Liverpool di ambang memenangi titel liga pertamanya dalam 30 tahun setelah melaju tidak terkalahkan dalam 25 laga.
"Liverpool sudah menghabiskan empat atau lima tahun untuk memenangi titel pertama pada musim lalu. Itu adalah sebuah proses - pemain baru, proses, kemudian investasi lebih besar dan lebih besar lagi, dan sekarang mereka adalah tim terbaik di dunia," ucap Guardiola kepada Football Daily.
Setelah mendominasi kompetisi domestik dalam dua musim terakhir, Man City menurun sehingga tertinggal sampai 22 poin dari Liverpool di klasemen Liga Inggris. Guardiola menyakini City menjadi korban atas standar tinggi yang pernah dicapainya.
"Orang-orang selalu percaya bahwa Anda adalah Pep, atau Anda adalah Juergen, atau orang lain, jadi Anda harus memenangi seluruh titel juara, mendapatkan 2 ribu juta poin, dua ribu juta gol," sambung Guardiola.
"Terkadang itu tidak mungkin. Terkadang ada lawan-lawan, terkadang Anda tidak bisa melakukannya karena tidak ada satu tim olahraga pun yang selalu juara sepanjang waktu. Itu mustahil."
 |
(rin/krs)
