Manchester City Memasuki Periode Ambyar

Manchester City Memasuki Periode Ambyar

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 17 Feb 2020 17:19 WIB
Manchester Citys Bernardo Silva, left, speaks with Manchester Citys Raheem Sterling, center, during the English Premier League soccer match between Manchester City and Manchester United at Etihad stadium in Manchester, England, Saturday, Dec. 7, 2019. (AP Photo/Rui Vieira)
Manchester City dihukum larangan tampil di Liga Champions selama dua musim. (Foto: AP Photo/Rui Vieira)
Jakarta -

Dihukum UEFA tak boleh tampil di Liga Champions selama dua musim adalah sebuah awal untuk periode sulit Manchester City. Liga Champions krusial untuk pemain.

Manchester City dilarang ikut di Liga Champions selama dua musim ke depan, setelah UEFA menyatakan mereka melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). Klub milik Sheikh Mansour itu diketahui melakukan penggelembungan dana sponsor.

Hukuman UEFA ini diyakini cuma mengawali rangkaian masalah untuk Man City. Di kancah domestik misalnya, Premier League kemungkinan akan menjatuhkan hukuman juga untuk mereka karena laporan keuangan yang tidak valid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawara Liga Inggris dua musim terakhir itu berpotensi mengalami pengurangan poin untuk hasil di periode 2012-2016, waktu di mana manipulasi laporan keuangan terjadi. Selain itu, ada pula ancaman turun divisi untuk musim depan.

Problem lainnya adalah mempertahankan skuad bertabur bintang. Liga Champions, diakui ataupun tidak, adalah hal yang penting dan seksi untuk para pemain. Jika mempertahankan pemainnya saja diperkirakan bakal sulit, apalagi merekrut pemain top.

ADVERTISEMENT

"Yang Anda pikirkan sebagai pemain adalah, tidak ada Liga Champions, itu hal terburuk. Anda tak akan mau gabung karena Anda menginginkan Liga Champions," kata pemain legendaris Belanda, Ruud Gullit.

"Ini akan jadi momen sulit untuk Manchester City. Itulah sebabnya saya ikut sedih untuk para fan, saya turut sedih untuk para pemain dan pelatih. Saya ikut merasakan sedih mereka."

"Ini bukan skenario yang ingin Anda masuki. Tidak ada yang bergabung untuk hal semacam ini, jadi bagaimana bisa Anda bicara soal loyalitas," imbuh mantan bintang AC Milan ini seperti dilansir BBC.




(raw/cas)

Hide Ads