Chelsea Ibarat Diajari Bayern Bermain Sepakbola

Chelsea Ibarat Diajari Bayern Bermain Sepakbola

Yanu Arifin - Sepakbola
Rabu, 26 Feb 2020 07:50 WIB
Bayerns Serge Gnabry, bottom, celebrates with his teammate after scoring the opening goal of his team during the Champions League round of 16 soccer match between Chelsea and Bayern Munich at Stamford Bridge in London, England, Tuesday, Feb. 25, 2020. (AP Photo/Frank Augstein)
Chelsea kalah 0-3 dari Bayern Munich di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. (Foto: Frank Augstein/AP Photo)
London -

Chelsea kalah telak dari Bayern Munich di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. The Blues diibaratkan diajari bermain sepakbola oleh raksasa Jerman itu.

Laga Chelsea vs Bayern semula diprediksi sengit di Stamford Bridge, London, Rabu (26/2/2020) dini hari WIB. Maklum, Laga ini merupakan ulangan final 2012, yang ketika itu dimenangi Si Biru.

Namun, Chelsea gagal mengulang performa apiknya delapan tahun lalu. Di depan pendukungnya dini hari tadi, anak asuh Frank Lampard dihajar tiga gol tanpa balas.

Gol-gol Bayern dicetak lewat brace Serge Gnabry di menit ke-51 dan 54, dan satu gol Robert Lewandowski pada menit ke-76. Chelsea kian hancur, setelah Marcos Alonso juga dikartu merah.

Opta mencatat, Chelsea memang kalah penguasaan bola dari Bayern, yakni 36,8% berbanding 63,2%. Olivier Giroud dkk juga kalah jumlah tembakan, yakni 9 berbanding 16, dengan shots on targetnya 3 berbanding 6.

[Gambas:Opta]

Rio Ferdinand, yang menjadi pundit BT Sports, menilai Chelsea seolah diajari bermain sepakbola. Bayern sendiri dinilai bermain luar biasa, khususnya Gnabry yang menjadi bintang kemenangan Die Roten.

"Itu adalah pelajaran yang begitu gamblang. Semacam pelatihan yang dilakukan tim Bayern ini. Mereka tidak mengendurkan tekanan dan tidak perlu melakukannya. Mereka menaikkannya terus," kata Ferdinand, yang juga mantan bek Manchester United, seperti dilansir Daily Star.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gnabry bahkan tidak terlalu mencuat di babak pertama, [tetapi] mengeluarkan ledakan di babak kedua, mencetak dua gol indah. Mereka menunjukkan bahwa mereka punya kualitas semacam itu, terutama di depan."

"Kedua gelandangnya, Kimmich dan Thiago, mengendalikan tempo permainan. Ketika bola masuk ke sepertiga akhir pada waktu yang tepat, anak-anak ini bisa menyelesaikannya, karena mereka melewatinya sepanjang musim di Jerman," jelas eks bek Timnas Inggris itu.

Leg kedua gantian digelar di Allianz-Arena, Munich, Jerman, 19 Maret mendatang. Dengan defisit tiga gol, sulit bagi Chelsea mengejar ketertinggalannya, kendati apapun bisa terjadi.




(yna/aff)

Hide Ads