Seorang komentator membuat gaduh dengan komentar melecehkan suporter wanita. Meski dia sudah meminta maaf, banyak yang masih belum terima.
Manajemen O Channel sudah meminta maaf terkait komentator yang dinilai melecehkan suporter perempuan di pertandingan Shopee Liga 1 2020 antara Persita Tangerang vs PSM Makassar.
Komunitas suporter perempuan meminta hal itu tidak terulang dan jangan memandang rendah kaum hawa yang mendukung tim kesayangannya bertanding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poppy Susanti dari Panser Girl yang merupakan pendukung tim PSIS Semarang cukup kaget ketika melihat dan mendengar ucapan komentator saat menyorot barisan suporter perempuan, Jumat (6/4/2020).
"Kemarin juga saya bahas sama beberapa teman Panser Girl, aku pribadi dan teman-teman enggak terima karena itu live dan ngomongnya jelas banget, harusnya komentator enggak boleh gitu di saat temen-temen suporter laki-laki mencoba memberikan rasa aman buat kita perempuan dan ibu hamil di stadion," kata Poppy kepada detikcom, Senin (9/4/2020).
Ia mengatakan dirinya ikut sakit hati meski bukan kelompoknya yang dikomentari. Poppy menyadari saat ini masih banyak yang beranggapan perempuan di stadion hanya penghias, padahal mereka datang benar-benar ingin mendukung tim kesayangannya.
"Meskipun sudah minta maaf, tapi menurutku teman-teman di Makassar pasti juga lebih sakit hati. Memang selama ini kita di anggap 'penghias pagar tribun' padahal kita semua suporter punya hak yang sama dalam stadion dan sampai saat ini beberapa dari kita harus terima bahwa kita belum bisa menjadi 'perempuan yang berperan dalam setiap pagar tribun'," ujar perempuan yang menjadi suporter PSIS sejak SMP itu.
Hal senada diungkapkan Susi dari Ladies Snex yang juga merupakan suporter PSIS. Menurutnya selama ini suporter laki-laki menjaga suporter perempuan, sehingga cukup kaget ketika nada pelecehan muncul dari komentator pertandingan.
"Selama ini tekankan ke temen cowo agar temen-temen melindungi suporter perempuan agar tidak was-was, tidak dilecehkan. Tapi kenapa seorang komentator mengeluarkan kata-kata seperti itu," jelas Susi.
Ia menjelaskan suporter perempuan punya tujuan datang ke pertandingan untuk menyemangati tim kesayangan dan bentuk histerianya pun sama seperti suporter lainnya. Meski demikian masih ada pandangan suporter perempuan datang hanya sebagai pemanis atau cari jodoh.
"Ya kalau ketemu jodoh itu bonus. Kita ini perempuan juga loyal dengan tim yang kita dukung. Kita datang ke tribun untuk memberi dukungan. Yang di video itu kan teman-teman suporter lompat dan bersorak, itu bentuk penyemangat," jelas Susi.
"Dengan momentum ini saya punya keinginan agar supporter perempuan se-Indonesia bisa ketemu bareng, bisa tunjukkan keloyalan kita," imbuhnya.
Ia berharap dengan permintaan maaf dari si komentator, Rama Sugianto, maka peristiwa serupa tidak diulangi oleh orang lain. Menurutnya menjadi komentator memang harus berhati-hati dalam bicara.
"Sudah minta maaf, mau bagaimana lagi. Jangan sampai begitu lagi, hati-hatilah, ini juga masalah hati," kata perempuan yang sudah menjadi suporter sejak 2005 itu.
(alg/cas)