Juara Saat Liga Dihentikan Takkan Enak buat Liverpool

Juara Saat Liga Dihentikan Takkan Enak buat Liverpool

Putra Rusdi K - Sepakbola
Selasa, 17 Mar 2020 18:00 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - MARCH 07: Sadio Mane of Liverpool celebrates with Mohamed Salah and Roberto Firmino after scoring his teams second goal during the Premier League match between Liverpool FC and AFC Bournemouth  at Anfield on March 07, 2020 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Jan Kruger/Getty Images)
Paul Merson merasa gelar juara Liga Inggris ketika kompetisi dihentikan akan terasa tak mengenakkan untuk Liverpool (Foto: Getty Images/Jan Kruger)
Liverpool -

Legenda Arsenal, Paul Merson menilai Liverpool sebaiknya tak menjadi juara jika Liga Inggris dihentikan. Gelar itu akan terasa tak mengenakan untuk Si Merah.

Imbas dari merebaknya Virus Corona membuat Liga Inggris harus ditangguhkan hingga 3 April mendatang. Meski begitu, belum ada keputusan pasti terkait kelanjutan Liga Inggris.

Pihak yang berwenang masih menunggu situasi terkini apakah liga masih aman untuk tetap digelar. Mengingat, Virus Corona kini menyebar begitu cepat di Inggris Raya dengan dilaporkan telah mencapai 1.543 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdebatan pun mengemuka mengenai bagaimana sebaiknya Liga Inggris bersikap jika kompetisi tak bisa dilanjutkan. Beberapa pihak merasa Liverpool layak dianugerahi gelar juara jika liga harus dihentikan.

Liverpool kini tengah berada di puncak klasemen unggul 25 angka dari Manchester City di urutan kedua. Meski, secara matematis Liverpool masih butuh dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar.

ADVERTISEMENT

Jika gelar juara diberikan ke Si Merah, mereka akan mengakhiri puasa trofi Liga Inggris selama 30 tahun. Namun, Merson menilai status juara tersebut akan terasa sedikit hambar untuk para pemain Liverpool.

Pasalnya, Liverpool juara di saat mereka sebenarnya belum benar-benar menyegel trofi tersebut. Suara-suara miring untuk The Reds terkait hal tersebut berpeluang akan menyeruak.

"Semuanya mengatakan Liverpool sudah sangat jelas unggul 25 poin. Namun jika saya bermain snooker dengan pasangan saya besok, dan saya membutuhkan 25 snooker untuk menang, lalu dia berkata: 'Pertandingan telah selesai, tidak ada gunanya bermain!' - selanjutnya satu atau dua Minggu ke depan, saya akan mengatakan: "Tapi saya harusnya bisa memenangkan itu!" ujar Merson dikutip dari Sky Sport.

"Anda sangat bisa merasakan hal yang akan dialami mereka usai menunggu 30 tahun untuk gelar ini. Jika Manchester City yang punya keunggulan 25 poin, jelas, tidak ada yang akan peduli!"

"Mereka sudah memenangkannya. Namun, tim ini belum menjadi juara selama 30 tahun! Ini seperti sebuah film."

"Saya bisa merasakan hal itu, Andai, Anda memberi mereka juara liga sekarang, secara matematis mereka sebenarnya belum mendapatkannya. Saya tahu mereka pada dasarnya layak meraihnya, kita semua tahu itu. Namun rasanya jelas tidak akan sama! Ini tentu memalukan," jelasnya.




(pur/cas)

Hide Ads