Geoffrey Castillion-Wander Luiz menjadi idola baru di Persib Bandung. Apa benar keduanya labih hebat dari Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman?
Castillion dan Wander Luiz menunjukkan produktivitas tinggi. Dalam tiga laga Shopee Liga 1 yang dilakoni Maung Bandung, duet ini mencetak enam gol dari total tujuh gol yang diproduksi Persib.
Wander Luiz konsisten mencetak gol dalam tiga laga perdana Persib, total ia mengoleksi empat gol dan satu assist. Raihan ini mengantarkannya menjadi top skorer atau striker paling tajam di ajang kompetisi paling bergengsi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Castillion juga menelurkan dua gol, berikut satu assist. Satu gol tambahan bagi Persib merupakan 'bonus' dari Syaiful Indra Cahya yang membuat gol bunuh diri saat Persib bertandang ke markas Arema FC pada pekan kedua.
Sosok Castillion dan Luiz sempat dipandang sebelah mata. Performa mereka tak begitu mencolok, apalagi Luiz yang sempat dibawa ke Asia Challenge Cup 2020. Kesampingkan Castillion, yang sukses membuat gol ke gawang Melaka United pada debut pramusimnya.
Hasil gemilang duet anyar ini, setidaknya bisa mengobati kerinduan bobotoh akan hadirnya kombinasi striker yang haus gol sejak era Ezechiel-Bauman di musim 2018 lalu.
Sedikit mengulas ke belakang, Ezechiel didatangkan manajemen Persib pada era kepelatihan pelatih asal Argentina, Mario Gomez. Tandemnya, Bauman berhasil didaratkan setelah Gomez 'ngambek' karena meminta striker, tapi malah diberi gelandang berupa Michael Essien.
Dilansir dari laman Soccerway, Bauman dan Ezechiel menelurkan 29 gol sepanjang musim 2018. Ezechiel mencetak 17 gol dan Bauman membuat 12 gol. Muncul pertanyaan, kombinasi mana yang lebih unggul?
Duet Bauman-Ezechiel rupanya masih kalah dibandingkan duet Castillion-Luiz pada tiga laga perdana. Bauman-Ezechiel hanya mencetak tiga gol dari tiga pertandingan, dengan rincian Ezechiel dua gol dan Bauman 1 gol.
Memang analisis ini tak bisa jadi ukuran hasil akhir duet anyar Persib tersebut, namun sejauh ini kedua pemain impor tersebut lebih 'dingin' di lapangan hijau dan baru mengoleksi masing-masing satu kartu kuning.
(yum/cas)