.webp)
Merombak nilai kontrak pemain dan ofisial jadi ketetapan dalam keputusan force majeure Liga 1 dan Liga 2 2020. Tira Persikabo memberi tanggapan.
Hal itu tertuang dalam poin kedua yang menyebutkan klub bisa membayar gaji sebesar 25 persen saja. Itu berlaku pada Bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020.
Ketetapan ini sesuai dengan virtual meeting 10 klub Shopee Liga 1 2020 beberapa hari lalu. Mereka mengusulkan klub bisa merombak nilai kontrak menjadi 25 persen saja dari nilai semula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar informasi 10 klub itu adalah; Persib Bandung, Persija Jakarta, Persita Tangerang, Persiraja Banda Aceh, PSIS Semarang, Arema FC, Madura United, Barito Putera, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya
Lalu bagaimana tanggapan Tira Persikabo yang tak termasuk 10 klub itu? Mereka memberi jawaban.
"Sebenarnya soal itu belum kami bahas sih. Setelah surat resminya (force majeure dari PSSI) kami terima, baru kami gelar rapat internal lalu kami putuskan," kata Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra kepada detikSport, Jumat (27/3/2020).
Saat ini skuat Laskar Padjadjaran sudah diliburkan sehingga sudah tak ada pemain yang tinggal di mes pemain di PMPP Hambalang, Kabupaten Bogor. Hanya pemain asing yang masih menetap di rumah yang disediakan pihak klub. Kondisi ini menyulitkan Persikabo untuk mengambil keputusan.
"Sejak laga terakhir melawan Persita Tangerang, semua pemain diliburkan dan pulang ke rumah masing-masing. Pemain kami bubarkan di mes setelah laga itu," ujar Rhendie.
"Yang pasti sudah tak ada orang atau pemain di mes. Dan pemain asing juga di rumahnya masing-masing, tak pulang ke negaranya. Asing sih kami kasih rumah di Sentul City," ucapnya.
(rin/pur)
