Manchester City harus menunggu lebih lama untuk hasil banding mereka terkait kasus Financial Fair Play. Kelanjutan banding mereka terganggu wabah Covid-19.
UEFA pada Februari lalu menjatuhkan sanksi larangan tampil dua musim di kompetisi Eropa. Mereka juga diharuskan membayar denda senilai 30 juta Euro.
Hukuman tersebut diterima The Citizens karena mereka melanggar aturan Financial Fair Play. City dianggap memanipulasi dana sponsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai mendapat sanksi, City bersikeras merasa tak bersalah. Mereka kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Dokumen pengajuan banding City telah resmi diterima oleh CAS. Namun kini, proses banding City tersebut harus terganggu akibat merebaknya Virus Corona.
Presiden UEFA, Aleksander Caferin, mengungkapkan bahwa presentasi untuk banding City harus ditangguhkan sebulan ke depan. Ia menegaskan hal-hal yang berkaitan dengan banding City sepenuhnya adalah wewenang dari CAS.
"Penyajian makalah telah ditunda selama sebulan dan akan ditinjau kembali seiring dengan perkembangan situasi," ujar Caferin dikutip dari Marca.
"Kasus Manchester City persoalan yang lain. Saya menghormati badan yang menangani dan membuat keputusan terkait hal ini. Namun, saya belum berbicara dengan mereka," jelasnya.
Jika banding City tak dikabulkan, maka peringkat kelima Liga Inggris berhak mendapatkan jatah ke Liga Champions. Namun, penentuan klub pengganti City di Eropa bisa saja menjadi rumit.
Pasalnya, Liga Inggris saat ini tengah ditangguhkan akibat Virus Corona. Kelanjutan Liga Inggris apakah akan dilanjutkan kembali atau tidak hingga kini masih simpang siur.
Baca juga: Gabriel Jesus Mungkin Saja ke Juventus |
(pur/raw)