Juventus resmi memotong gaji para pemain dan jajaran pelatih akibat merebaknya Virus Corona. Langkah ini menekan pengeluaran mereka hingga 90 juta euro.
Wabah Virus Corona yang kini melanda dunia melumpuhkan kompetisi sepakbola di Eropa. Juventus menjadi salah satu klub yang menerima dampak secara finansial akibat hal ini.
Perputaran Uang yang masuk ke kantong Si Nyonya Tua tersendat karena mereka tak bisa melangsungkan pertandingan. Juventus harus mencari siasat agar kestabilan neraca keuangan mereka tak terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kondisi ini, pemain dan jajaran pelatih Juventus berusaha membantu meringankan beban keuangan tim. Mereka sepakat untuk menerima pemotongan gaji.
Langkah ini membuat Juventus menghemat pengeluaran mereka hingga 90 juta euro (Rp 1,6 triliun). Bianconerri mengumumkan pemotongan gaji para pemain dan staf kepelatihan mereka lewat situs resmi klub.
"Juventus mengumumkan karena keadaan darurat kesehatan di dunia saat ini, kegiatan olahraga tak bisa dilangsungkan. Juventus sudah mencapai kesepakatan dengan para pemain dan pelatih di tim utama mengenai pengurangan kompensasi di sisa musim ini," bunyi pernyataan Juventus.
"Kesepakatan ini mengurangi kompensasi dalam jumlah yang sama untuk pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei dan Juni. Dalam beberapa Minggu ke depan, perjanjian secara pribadi dengan para pemain dan pelatih akan diselesaikan dan menjadi syarat dari dilaksanakannya peraturan ini."
"Dampak positif secara ekonomi dari kesepakatan ini, Juventus menyelamatkan 90 juta euro dalam laporan keuangan 2019/2020," lanjut pernyataan tersebut.
Jika nantinya kompetisi ternyata bergulir kembali di rentang Maret-Juni pihak Juventus akan berdiskusi ulang dengan pemain dan pelatih terkait gaji. Harapannya gaji para pemain dan pelatih Juventus bisa kembali normal saat kompetisi dilanjutkan.
(pur/raw)