Striker Barito Putera Aleksandar Rakic bercerita tentang penanganan virus Corona di Serbia. Negara pecahan Yugoslavia itu merupakan kampung halamannya.
Disebut Rakic, pemerintah Serbia cukup serius dalam menangani virus tersebut, salah satunya dengan memberlakukan aturan dilarang keluar buat warganya. Jika aturan dilanggar, pemerintah akan menjatuhkan hukuman pidana. Peraturan ketat itu diterapkan pemerintah Serbia demi menekan jumlah korban virus corona.
"Serbia telah memberlakukan lockdown dan jam malam. Orang tak bisa keluar rumah dari jam 5 pagi hingga jam 8 malam," tutur Rakic, dikutip dari laman resmi klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ancaman tiga tahun penjara apabila tak menaati aturan tersebut. Mall, restoran, transportasi publik, dan bandara tutup, tidak beroperasi," ujarnya menambahkan.
"Hanya rumah sakit, apotek, dan beberapa supermaket yang tetap buka."
Top scorer Liga 1 2018 itu tak mudik di tengah pandemi virus corona ini. Tak ada sanak keluarga yang menemani karena mereka tak ikut tinggal di Indonesia.
Pemain berusia 33 tahun pun membeberkan kegiatannya selama isolasi mandiri ketika Shopee Liga 1 2020 ditetapkan force majeure. Tak hanya berlatih ringan, Rakic juga melakukan aktivitas lain seperti bermain game.
"Saya memilih untuk di rumah saja karena itu merupakan satu-satunya cara kita mengalahkan penyebaran virus corona," tuturnya.
"Latihan ringan saja di rumah, setelah itu mencaru hiburan dengan bermain game. Melakukan sesuatu yang menghibur tapi bermanfaat, seperti menonton film atau bermain Playstation 4," ucapnya.
(cas/pur)