'Pemain Bukan Mesin, Serie A Musim Ini Harus Disetop'

'Pemain Bukan Mesin, Serie A Musim Ini Harus Disetop'

Putra Rusdi K - Sepakbola
Jumat, 03 Apr 2020 05:30 WIB
NAPLES, ITALY - FEBRUARY 29: SSC Napoli supporters display a banner demonstrating solidarity to northern Italy about the corona virus during the Serie A match between SSC Napoli and  Torino FC at Stadio San Paolo on February 29, 2020 in Naples, Italy. (Photo by Francesco Pecoraro/Getty Images)
Presiden Sampdoria berharap Serie A disetop demi kesehatan para pemain (Foto: Getty Images/Francesco Pecoraro)
Genoa -

Presiden Sampdoria, Massimo Ferrero, ingin perdebatan terkait kelanjutan Serie A disudahi. Ia menilai liga harus disetop demi kesehatan pemain dan penonton.

Keberlanjutan Liga Italia musim ini belum jelas. Italia masih memberlakukan larangan menggelar kegiatan olahraga akibat wabah Virus Corona yang belum mereda.

Negeri Pizza menjadi negara Eropa dengan kasus Virus Corona tertinggi. Kasus Corona di Italia kini menyentuh angka 110.574 dengan 13.155 meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klub-klub Serie A dilaporkan sudah berdiskusi membahas masalah ini. Namun, Ferrero menjelaskan sulit mencapai solusi bersama karena para Presiden klub mengutamakan kepentingan klub mereka masing-masing.

Klub-klub Italia kini terpecah. Sebagian ingin kompetisi dihentikan. Sementara, sebagian lainnya berhasrat agar liga harus dituntaskan.

ADVERTISEMENT

"20 tim Serie A agaknya seperti pembuat keputusan sepakbola pada umumnya. Kami menghabiskan berjam-jam dalam teleconference setiap hari tanpa menemukan solusi yang tepat untuk semua," tutur Ferrero dikutip dari Football Italia.

"Alih-alih membuat solusi bersama, semua orang menyuarakan kepentingan mereka: 'Saya ingin bermain untuk Scudetto, saya tidak ingin degradasi ke Serie B'. Ada pembicaraan untuk terus bermain ... Anda tentu paham? terus bermain."

Ferrero sendiri mengecam hasrat Presiden klub yang ingin Serie A dilanjutkan. Ia dengan tegas mengatakan liga harus disetop demi kesehatan para pemain dan penonton.

"Bayangkan (Manolo) Gabbiadini, setelah dites positif terkena corona dan baru pulih, kemudian saya mengatakan kepadanya bahwa ia harus kembali bermain di bulan Mei."

"Dia bukan mesin yang bisa dimatikan dan dihidupkan. Dimana otak Anda? lalu bagaimana dengan para penonton?. Mereka harus menonton dengan topeng," tegasnya."




(pur/aff)

Hide Ads