Ratu Tisha Destria telah melepas jabatannya sebagai Sekjen PSSI. Tisha memang sudah banyak berkontribusi, tapi PSSI akan tetap bisa berjalan.
Perjalanan Tisha sebagai Sekjen terhenti pada Senin (13/4/2020). Tisha, 35 tahun, mengumumkan pengunduran dirinya melalui sebuah audio rekaman yang diunggah dalam akun Instagram resminya, tepat pukul 17.00 WIB.
Tisha tak menjelaskan alasan di balik pengunduran dirinya. Namun, ada dugaan hubungan kurang harmonis dalam internal PSSI yang menjadi pemicunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari apapun alasan mundurnya Tisha, Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono, menilai ada hal negatif dan positif. Hal negatifnya adalah terkait persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, meski hal ini bakal bisa diatasi oleh orang lain di PSSI.
Tisha memang dianggap berperan dalam memperjuangkan kemenangan Indonesia sebagai tuan rumah hajatan sepakbola kelompok umur terbesar di dunia tersebut. Dia turun langsung melakukan bidding.
"Tentu kerugiannya persiapan Piala Dunia. Kan dia (Ratu Tisha) sudah mulai ikut merintis, walaupun saya tahu persis di belakang dia, di PSSI, ada juga yang bekerja keras. Jadi bukan hanya panggungnya dia. Tapi kan di media seolah-olah hanya karena dia," kata Tommy kepada detikSport, Selasa (14/4/2020).
Ketiadaan Tisha juga menghadirkan keuntungan untuk PSSI. Federasi sepakbola Indonesia ini bisa lepas dari ketergantungan akan sosoknya.
"Selama ini (kan terkesan) ada ketergantungan. Tapi sekarang sudah sedikit demi sedikit diambil alih oleh Bapak Iwan Bule (Ketua Umum PSSI)," Tommy melanjutkan.
"Ya, mudah-mudahan Bapak Ibul (Panggilan karib Mochamad Iriawan) terus konsisten. Sebab, kalau saya tanya semua Exco enggak ada yang keberatan (dengan pemberhentian Tisha) terutama yang lama," katanya.
Baca juga: Ratu Tisha Mundur dari Sekjen PSSI, Ada Apa? |
(mcy/ran)