Stadion Mandala Krida sejatinya sedang disiapkan untuk venue Piala Dunia U-20 tahun 2021. Tapi, anggaran renovasinya akan digunakan untuk penanganan COVID-19.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) berencana merealokasi anggaran renovasi Stadion Mandala Krida senilai Rp 60 Miliar untuk penanganan virus Corona. Terlebih, hingga saat belum ada kepastian Stadion tersebut menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Bambang Wisnu Handoyo mengatakan, rencana tersebut berkaca dari situasi dan kondisi di DIY saat ini. Apalagi, anggaran untuk renovasi Mandala Krida belum dibarengi dengan pembangunan Stadion pendamping sebagai syarat Piala Dunia U-20.
"Kalau saya memaksakan membangun Mandala untuk konteks Piala Dunia (U-20) kan hanya Mandala tok, kiri kanan tidak dibangun apa-apa, stadion pendamping tidak dibangun. Nah, dari pada ndak pasti ya tak hentikan (anggaran untuk renovasi Stadion Mandala Krida)," katanya saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (16/4/2020).
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY ini melanjutkan, saat ini Kabupaten/Kota yang memiliki Stadion pendamping tak kunjung melakukan perbaikan. Hal itu karena tidak ada kucuran APBN dan Kabupaten/Kota belum menganggarkan dalam APBD.
"Nah sekarang kalau yang disiapkan itu tidak ada anggarannya semua, APBN tidak ada dan APBD Kabupaten tidak ada kan 2020 belum bisa membangun," ujarnya.
"Jadi kalau memang tidak ada kepastian pembangunan Stadion pendamping saya hentikan, begitu. Nah, ini yang baru kita sampaikan ke pak Gub (Gubernur DIY), kalau pak Wagub (Wakil Gubernur DIY) sudah setuju untuk kita coret (anggaran renovasi Mandala Krida)," lanjut pria yang kerap disapa BWH ini.
Nantinya, apabila anggaran renovasi Mandala Krida dicoret, dia akan mengalihkan anggaran untuk penanganan COVID-19. Namun, BWH menyebut kemungkinan besar anggaran tersebut mengalami realokasi.
"Kemungkinan besar dicoret, kita berencana mencoret karena kita butuh dana dalam penanganan COVID-19. Karena kita tidak tahu rencana kebutuhan kita (dalam menangani COVID-19) berkembang terus," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Artinya kalau pak Presiden (Joko Widodo) bilang minggu ini semua anggaran PKH dan lainnya cair, otomatis saya harus siap kucurkan dana itu," imbuh BWH
BWH menyebut, jika rencana itu terealisasi pasti berdampak pada kepastian Yogyakarta sebagai venue Piala Dunia U-20. Bahkan, hal tersebut akan memicu kecintaan para pecinta sepakbola di Yogyakarta.
"Memang risikonya nanti dilokke (menjadi bahan omongan) sama pecinta sepakbola, tapi seharusnya mereka maklum kalau situasinya seperti ini. Di mana kita harus realistis kalau banyak kegiatan yang direalokasikan untuk penanganan COVID-19," katanya.
![]() |
Dihubungi terpisah, Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, Eka Heru Prasetya mengatakan, bahwa dia mendukung rencana tersebut. Terlebih saat ini belum ada keputusan dari PSSI terkait penggunaan Stadion Mandala Krida sebagai salah satu gelaran bertaraf internasional tersebut.
"Ya (realokasi anggaran renovasi Mandala Krida) mungkin karena kebutuhan dana untuk penanganan COVID-19 banyak. Apalagi kepastian (Mandala Krida) menjadi (salah satu) tuan rumah (Piala Dunia U-20) juga belum jelas," ucapnya.
(aff/aff)