Kenangan Irfan Jaya Cs Jalani Debut Resmi di Persebaya Surabaya

Kenangan Irfan Jaya Cs Jalani Debut Resmi di Persebaya Surabaya

Lucas Aditya - Sepakbola
Senin, 20 Apr 2020 16:21 WIB
Pesepak bola Persebaya Surabaya Irfan Jaya (kiri) menggiring bola melewati pesepak bola Persib Bandung Ardi Idrus (kanan) pada pertandingan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/7/2019). Persebaya Surabaya menang atas Persib Bandung dengan skor 4-0. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.
Irfan Jaya selalu ingat momen debut bersama Persebaya Surabaya. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta -

Laga debut selalu membekas di benak setiap pemain. Hal itu yang selalu diingat oleh Irfan Jaya cs saat menjalani pertandingan resmi pertama bersama Persebaya Surabaya.

Persebaya sempat dikeluarkan dari keanggotaan di PSSI. Itu merupakan buntut dualisme kompetisi pada musim 2011/2012.

Saat itu, Bajul Ijo bergabung dengan breakaway league, Liga Prima Indonesia (LPI). PSSI menjatuhkan kepada klub-klub pembangkang dengan menghapus dari daftar anggota. Selain Persebaya, ada juga Persema Malang dan Persibo Bojonegoro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persebaya baru dipulihkan statusnya oleh PSSI pada Januari 2017. Lewat Kongres di Bandung, tim kebanggaan kota Pahlawan itu diputuskan kembali masuk ke PSSI.

Liga 2 2017 menjadi kompetisi pertama mereka di bawah PSSI. Irfan Jaya bergabung dengan Persebaya setelah bermain bagus bersama dengan PSM Makassar U-21.

ADVERTISEMENT

Pertandingan Liga 2 antara Persebaya vs Madion Putra menjadi momen debutnya. Sialnya, laga di Gelora Bung Tomo pada 20 April 2017 itu tak berakhit manis karena selesai imbang 1-1.

Tim tamu unggul lebih dulu berkat gol dari Purniawan pada menit ke-15. Persebaya baru bisa menyamakan kedudukan di menit ke-27 atas nama Misbakhus Solikhin. Oktafianus Fernando pengumpannya saat itu.

Irfan mengaku sedikit minder saat itu. Apalagi hasil akhirnya tak sesuai harapan.

"Saya waktu itu kecewa dan down. Sempat berfikir kalau saya ini belum pantas main di liga karena belum ada pengalaman. Tetapi saya terus belajar dari pengalaman dan Alhamdulillah perlahan bisa di percaya kembali," kata pemain terbaik Liga 2 2017 mengenang.

Sementara itu, Ofan --panggilan akrab Oktafianus-- mengaku tak senang meski mengemas satu assist.

"Saya tidak senang saat itu karena kami tidak berhasil meraih kemenangan. Saya waktu itu jadi pemain depan bersama Irfan. Kami menciptakan banyak peluang, tapi tidak ada yang jadi gol. Itu jadi tekanan," kata Ofan.

"Walau cetak assist, tapi masih tidak dianggap (tampil) bagus. Namun saya tetap dapat hikmahnya, saya jadi belajar mengatasi tekanan," kata dia lagi.




(cas/ran)

Hide Ads