Serikat Polisi Jerman Tolak Bundesliga Bergulir 9 Mei

Serikat Polisi Jerman Tolak Bundesliga Bergulir 9 Mei

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Minggu, 26 Apr 2020 09:30 WIB
Bayerns Alphonso Davies, right, and Leverkusens Sven Bender challenge for the ball during the German Bundesliga first devision soccer match between FC Bayern Munich and bayer Leverkusen 04 in Munich, Germany, Saturday, Nov. 30, 2019. (AP Photo/Matthias Schrader)
Serikat Polisi Jerman menolak Bundesliga digelar lagi (AP Photo/Matthias Schrader)
Berlin -

Penolakan kembali datang terkait rencana Bundesliga bergulir lagi 9 Mei. Kali ini Serikat Polisi Jerman tak setuju ide yang tak bertanggung jawab itu.

Situasi Jerman akibat pandemi virus corona berangsur membaik. Aturan karantina wilayah secara perlahan dicabut mulai Senin (20/4/2020).

Hal itu membuat wacana Bundesliga bergulir lagi menguat. Tanggal 9 Mei dipilih sebagai momen melanjutkan kompetisi Liga Jerman.

Kompetisi bakal bergulir karena klub-klub butuh pemasukan dan terkait kerjasama dengan pihak sponsor. Khusus untuk sepakbola kemungkinan tidak akan dihelat tanpa penonton.

Selain itu protokol kesehatan ketat diberlakukan termasuk mencuci jersey sendiri dan memakai masker saat pertandingan. Ide tersebut bukannya tanpa penolakan.



Asosiasi Suporter Ultras Jerman menolak karena ide tersebut seperti melecehkan perjuangan pasien COVID-19 yang tengah berjuang untuk sembuh. Kali ini giliran Serikat Polisi Jerman yang angkat suara.

Menurut mereka, menggelar Bundesliga terlalu dini bakal berisiko untuk kesehatan publik dan merupakan tindakan tak bertanggung jawab.

"Mungkin bisa saja mengontrol apa yang terjadi di stadion. Tapi ini tidak bisa dilakukan di ruang publik sekitar stadion. Stadion jadi target potensial untuk fans yang ingin mendukung tim mereka," ujar salah satu anggota senior Serikat Polisi Jerman, Jorg Radek, seperti dikutip Sportskeeda.

"Itu benar-benar kacau. Kita tidak bisa membiarkan adanya kerumunan di luar stadion. Buka cuma terlarang, tapi itu tidak bertanggung jawab namanya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Hal itu menjadi relevan untuk polisi saat ini , kami harus memastikan bahwa semua persyaratan untuk bisa berada di ruang publik itu terpenuhi - harus ada jarak 1,5 meter di antara orang-orang, lalu melarang adanya orang banyak berkumpul, memakai masker."

"Kami harus bisa mengintervensi jika ada yang melanggar keamanan dan perintah. Saya ingin pastikan bahwa kami sebagai serikat polisi tidak menentang adanya pertandingan sepakbola."

"Saya paham orang-orang sudah kangen melihat pertandingan Bundesliga atau laga timnas. Tapi kita tidak bisa lupakan fakta kita sedang berada di situasi luar biasa - termasuk polisi."

"Laga tertutup itu sangat berbahaya sekalipun jika penyelenggara pertandingan bisa menjamin kebersihan stadion untuk menekan angka penyebaran virus itu," tutup Radek.

ADVERTISEMENT




(mrp/nds)

Hide Ads