Kebijakan transfer Manchester United dikritik oleh mantan beknya, Rafael da Silva. Ia menilai manajemen terlalu fokus ke pembelian-pembelian mahal.
Man United belum lagi juara sejak ditinggalkan Sir Alex Ferguson pada musim 2012/2013. Bahkan 'Setan Merah' kesulitan untuk sekadar bertarung demi empat besar sejak saat itu.
Dalam enam musim berikutnya, Man United cuma dua kali finis di empat besar: finis keempat di musim 2014/2015 dan jadi runner-up di 2017/2018. Musim ini, tim besutan Ole Gunnar Solskjaer ada di posisi lima dengan 45 poin dari 29 pekan, tertinggal tiga poin dari Chelsea di urutan empat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal tim yang bermarkas di Old Trafford itu sudah mengeluarkan begitu banyak uang dalam periode tersebut. Mereka membeli Paul Pogba seharga 89 juta paun, Romelu Lukaku seharga 75 juta paun, juga Angel Di Maria, Fred, hingga Nemanja Matic.
Pembelian mahal terbaru mereka adalah Harry Maguire dan Bruno Fernandes, yang masih akan perlu ditunggu bagaimana dampaknya. Rafael menilai kebijakan selama ini kurang tepat.
Baca juga: Fred 'Hidup' Gara-gara Michael Carrick |
"Sudah memakan waktu terlalu lama untuk kembali ke trek yang benar. Sudah tujuh tahun. Kami melakukan beberapa hal dengan salah," kata bek yang kini memperkuat Lyon tersebut kepada ESPN, seperti dikutip Sportsmole.
"Kami memulai dengan merekrut pemain-pemain mahal dan memberi mereka banyak uang. Saya tak sepakat dengan itu."
"Cuma karena seorang pemain berharga 150 juta paun, tidak berarti dia bagus untuk tim. Itu tergantung pada karakter si pemain," imbuh pemain yang memperkuat Man United selama tujuh musim ini.
(raw/rin)