Bundesliga sepertinya tidak bisa dibatalkan begitu saja. Sebab, Borussia Dortmund meramalkan klub-klub bisa bangkrut jika kompetisi tidak lanjut.
Deutsche Fussball Liga (DFL) selaku operator mengisyaratkan bahwa Bundesliga akan dimulai lagi pada 9 Mei. Kepastian itu hanya tinggal menunggu persetujuan pejabat pemerintah yang berwenang.
Langkah ini memang memunculkan banyak perdebatan. Sekalipun akan bermain tanpa penonton, namun para suporter dikhawatirkan akan tetap datang dan berada di luar stadion.
Belum lagi bakal ada biaya besar tambahan terkait tes virus corona yang harus dijalani seluruh pemain dan pelatih sebelum serta sesudah pertandingan.
Meski muncul penolakan dari beberapa pihak termasuk kepolisian Jerman, Bundesliga memang harus lanjut bagaimanapun caranya. Sebab jika dibatalkan, maka keuangan klub bisa kolaps.
Pasalnya, klub-klub Jerman kebanyakan dimiliki oleh para anggota dan bukan pengusaha kaya layaknya di Inggris atau Italia. Sementara itu, pemasukan klub begitu bergantung dari tiket serta hak siar TV.
Dengan tidak diperbolehkannya ada penonton, maka satu-satunya cara mendapatkan uang adalah dari kontrak dengan stasiun televisi.
"Jika kami tidak bermain dalam beberapa bulan ke depan, semua klub Bundesliga akan kolaps dan tidak akan ada lagi liga seperti biasanya," ujar CEO Dortmund, Hans-Joachim Watzke, kepada Sky TV.
"Tentu saja akan banyak fans bilang: 'Tidak ada hasrat bertanding, kami tidak mau menonton lewat TV', memang sudah pasti seperti itu, tapi ini soal menyelamatkan sepakbola," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami semua sedang bekerja keras agar semuanya bisa kembali bekerja, kami tidak mau diperlakukan spesial, tentu saja tidak. Tapi, kami pun tidak mau merugikan yang lain."
"Sepakbola punya peran penting di masyarakat, tapi bukan itu persoalannya. Kami semua akan melakukan semaksimal mungkin agar orang-orang tidak bilang sepakbola diistimewakan."
"Kami tidak mau mendapat perlakuan spesial saat memulai. Tapi sekali lagi, Anda tidak bisa membandingkan sepakbola dengan olahraga populer lainnya, kami ingin melakukannya dengan cara sendiri," tutupnya.
(mrp/krs)