.webp)
Inter Milan merupakan klub asal Italia yang juga dikenal di seluruh dunia. Identik dengan warna biru hitam, Inter merupakan klub dengan segudang prestasi yang pastinya patut diacungi jempol. Lalu, apa yang membuat Inter Milan menjadi klub besar saat ini?
Klub yang pernah menjuarai Liga Champions Eropa pada tahun 2010 di bawah komando pelatih kawakan Jose Mourinho, kala itu berhasil melumat klub besar Jerman Bayern Munchen dengan skor 2-0. Itulah masa kejayaan dari Inter Milan yang sampai saat ini masih diingat-ingat oleh para fansnya.
Bila ditelusuri lebih dalam, kesuksesan Inter Milan tidak luput dari kesuksesan mereka yang terus menghasilkan pemain-pemain masa depan yang berkualitas. Para punggawanya ditempa di Centro Sportivo Giacinto Facchetti yang berada di Milan bagian utara dengan luas 30.000 meter persegi dan dilengkapi fasilitas pendidikan dan latihan profesional. Akademi ini memiliki tim berjenjang di semua umur dari mulai Pulcini C (U-9) hingga Primavera (U-19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebut saja berbagai pemain terkenal yang pernah menimba ilmu di akademi tersebut seperti Philippe Coutinho, legenda Inter Milan dan juga Italia Giuseppe Bergomi, Mario Balotelli dan pemain akademi lainnya yang kini berhasil masuk ke dalam skuad senior asuhan Antonio Conte adalah Sebastiano Esposito yang digadang-gadang sebagai penyerang masa depan Inter Milan dan juga Italia.
Berbicara tentang Inter Milan, kurang lengkap bila tidak ada musuh bebuyutan dari Il Nerazzurri yaitu adalah AC Milan sang tetangga dengan warna kebanggaan merah hitam. Persaingan yang terjadi lebih dari satu abad dengan rival sekota tersebutlah yang membuat Inter Milan sangat fokus dengan pembinaan usia muda. Dan terbukti salah satu pendukung AC Milan menyebutkan bahwa Inter Milan telah berinvestasi pada pemain muda 10 kali lipat dibandingkan dengan AC Milan.
Wajar saja, Inter Milan mulai merekrut talenta-talenta terbaik sejak usianya menginjak 5 tahun, dari situlah pembinaan terus dilakukan oleh Inter Milan. Persaingan yang terjadi pada level senior, ternyata juga terjadi di semua tingkatan termasuk di level Primavera.
Pelatih Primavera Inter, Stefano Vecchi, menyebutnya ada harga diri yang harus dipertahankan dalam setiap laga derby yang dilakukan. Itulah alasan ia begitu keras dalam mendidik timnya agar para pemain muda Inter tidak pernah gentar kepada siapapun terutama saat derby melawan AC Milan.
Kompetisi yang begitu mengakar dan telah mendarah daging antara kubu Inter Milan dan AC Milan termasuk di tim Primavera tersebut berhasil digambarkan secara detail dan mendalam oleh sang sutradara Mirwan Suwarso lewat acara Dream Chasers Inter.
Lalu, kira-kira seperti apa ya pendidikan di akademi Inter Milan yang membuat mereka dapat menjadi seorang pemain berkualitas dan juga tidak gentar dalam menghadapi setiap musuhnya terutama AC Milan? Biar tidak penasaran, saksikanlah Dream Chasers Inter di Mola TV.
Acara tersebut dapat dilihat dengan berlangganan paket Corona Care Mola TV. Ini adalah suatu program yang di mana Mola TV mengajak masyarakat untuk turut peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan untuk membantu pemerintah melawan wabah virus COVID-19 di Indonesia.
Program ini dapat disaksikan juga dengan memberikan sumbangan yang beragam mulai dari Rp 0 hingga Rp 50.000. Nantinya setiap sumbangan tersebut akan digandakan Mola TV dan disalurkan kepada BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan wabah virus Corona.
(mul/ega)
