Paris Saint-Germain mendapat hambatan terkait rencana merevitalisasi keuangan di tengah pandemi virus corona. Neymar dkk. menolak dipangkas gajinya.
Ligue 1 bersama liga-liga top Eropa lainnya ditangguhkan karena pandemi virus coroona. Tanpa ada kompetisi tentu pemasukan klub jadi terganggu sehingga manajemen harus melakukan pengetatan.
Paling mudah adalah dengan memangkas gaji para pemain yang terbilang jadi pos pengeluaran terbesar klub-klub Prancis itu. Sampai saat ini pihak manajemen seluruh klub dan para pemain masih menegosiasikan terkait mekanisme pemotongan.
Tapi, ada satu klub yang sepertinya bakal sulit untuk menemukan kata sepakat. Tak lain tak bukan adalah PSG yang mendapat tentangan dari para pemain topnya.
Dilansir Daily Mail, Neymar, Kylian Mbappe, dan pemain top lainya tidak ingin dipotong gajinya. Negosiasi selama dua minggu terakhir mandek meski sudah diwakili kapten Thiago Silva dan wakil kapten Marquinhos.
Baca juga: PSG Diklaim Bakal Pertahankan Mauro Icardi |
PSG diperkirakan akan kehilangan 240 juta euro dari pemasukan tiket pertandingan sampai sepakbola bisa bergulir lagi. Apalagi kabarnya Ligue 1 kemungkinan dibatalkan.
"Saya berharap mereka mau berkorban untuk klub," ujar Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, Neymar mendapat gaji hampir 700 ribu euro per pekan atau sekitar Rp 11,5 miliar, paling tinggi di klub. Mbappe menyusul di posisi kedua dengan 400 ribu euro per pekan atau sekitar Rp 6,6 miliar per pekan.
Thiago Silva, Edinson Cavani, dan Marquinhos ada di posisi lima besar gaji terbesar PSG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT