Sebagai eks pemain Manchester United, Gary Neville, mengakui Liverpool pantas juara musim ini. Tapi ia sudah menyiapkan olok-olok untuk sang rival.
Premier League terus menggodok rencana untuk melanjutkan musim yang tertangguhkan karena pandemi virus Corona. Sejumlah ide sudah mengemuka, di antaranya menggelar laga di tempat netral, tanpa penonton, dan yang teranyar memangkas durasi pertandingan.
Wacana untuk menghentikan musim secara permanen berangsur-angsur telah meredup, kendati kans untuk itu tak akan sepenuhnya pudar. Apapun itu, Liverpool dijagokan akan jadi juara bagaimanapun skenario penuntasan kompetisi mengingat keunggulan jarak mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mau Mbappe & Sancho, Klopp? |
Liverpool yang melesat sepanjang musim ini memimpin klasemen Liga Inggris dengan 82 poin dari 29 laga, unggul 25 poin dari Manchester City di posisi dua. 'Si Merah' hanya berjarak dua kemenangan saja dari gelar juara, yang akan jadi titel liga pertama mereka dalam 30 tahun.
Sebagai legenda Man United, Neville tak menampik Liverpool layak diganjar medali juara musim ini. Tapi melihat situasi khusus saat ini, Neville merasa tak akan terlalu menyakitkan melihat sang rival mengakhiri puasa gelar.
Ia bahkan sudah menyiapkan olok-olok, yakni mengenakan kaus berlambang asterisk alias simbol tanda bintang (*). Di dunia olahraga kompetitif, simbol ini berarti bahwa sebuah catatan diraih dengan diwarnai situasi khusus.
"Tidak, tidak, saya tidak akan sampai meninggalkan negara ini (kalau Liverpool juara). Saya rasa melihat mereka juara dengan situasi seperti ini rasanya tak terlalu menyakitkan, tanpa penonton di stadion, tanpa saya ada di sana langsung," kata Neville kepada Sky Sports, dikutip Daily Star.
"Saya rasa saya akan mengenakan kaus berlogo asterisk kecil, atau sebuah emblem asterisk kecil di Sky musim depan."
"Dengar ya, mereka layak memenangi liga, mereka tim terbaik di liga ini dan menurut saya mereka akan dengan pantas dianugerahi medali Premier League pada satu titik. Tapi itu tidak akan menghentikan kami untuk bisa sedikit mengolok-olok selama 20 tahun ke depan," ujar pria yang kini menjadi analis ini.
(raw/krs)