Liga Korea Segera Mulai, Pemain Dilarang Ngobrol

Liga Korea Segera Mulai, Pemain Dilarang Ngobrol

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 07 Mei 2020 18:03 WIB
Unification Church members participate in prayers during their mass gathering for the peaceful reunification of the Korean Peninsula at the Seoul World Cup Stadium in Seoul on November 11, 2017. - Some 50,000 participants including religious and political leaders from South Korea, US, Japan and other nations, participated in the rally calling for peace on the Korean Peninsula. (Photo by RYU SEUNG-IL / AFP)
Liga Korea akan kembali bergulir 8 Mei ini. (Foto: RYU SEUNG-IL/AFP Photo)
Jakarta -

Liga Korea akan dimulai akhir pekan ini setelah mengalami penundaan. Salah satu protokolnya adalah pemain dilarang ngobrol.

Divisi teratas Liga Korea, K League 1, seharusnya dimulai pada 29 Februari lalu. Tapi pandemi virus Corona membuat kompetisi harus ditunda.

Liga Korea akhirnya menjadwalkan start pada Jumat (8/5/2020) ini, dengan juara bertahan Jeonbuk Motors akan menghadapi Suwon Bluewings di partai pembuka. Digelar di tengah wabah tentu saja ada protokol yang diterapkan di pertandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak akan ada penonton, selain itu pemain tidak akan bersalaman dan dilarang berbicara dengan pemain lain juga ofisial. Sementara tim pelatih harus menggunakan masker.

"Meludah atau buang ingus berlebihan dilarang dan para pemain harus menahan diri dari melakukan percakapan dalam jarak dekat. Selama pertandingan, para pemain yang melakukan kebiasaan meludah atau bicara dalam jarak dekat akan diperingatkan," kata Pejabat Komunikasi K-League, Woo Cheoung-sik seperti dilansir BBC.

ADVERTISEMENT

Penyerang internasional Australia yang memperkuat Suwon Bluewings, Adam Taggart, masih belum tahu bagaimana aturan soal tak boleh berbicara ini akan diterapkan.

"Kami masih menunggu untuk mendapatkan penjelasan penuh dalam hal ini. Bagian mengobrol, kalau itu benar, akan jadi hal yang sulit. Meski saya tak bisa bahasa Korea, Anda masih bisa berkomunikasi dengan rekan setim Anda," kata top scorer Liga Korea musim lalu itu.

"Jadi saya tak benar-benar paham apakah kami akan dihukum kalau kami mengobrol. Anda bisa membayangkan akan ada kartu merah di kiri, kanan, tengah, kalau orang-orang bakal dihukum karena berbicara."

"Saya sudah mendengar bahwa staf pelatih akan mengenakan masker dan itu mungkin terdengar aneh untuk semua orang di tempat lain, tapi di sini normal saja. Tidak akan ada yang membicarakannya, di jalan-jalan atau di toko-toko, Anda tak akan melihat seseorang tak mengenakan masker."

"Saya sendiri memakainya di sini jadi itu sudah semacam hal alami. Anda merasa agak telanjang kalau tak memakai masker. Saya hampir merasa seperti nakal kalau tak menggunakannya," tandasnya seperti dilansir BBC.




(raw/krs)

Hide Ads