.webp)
Tak cuma mahir menggocek bola, Son Heung-min juga piawai menggunakan senjata. Son telah menuntaskan wajib militer di Korea Selatan dan diganjar penghargaan.
Bintang Tottenham Hotspur itu mendapatkan pembebasan wajib milter yang biasanya dilakoni selama dua tahun setelah memenangi medali emas Asian Games 2018. Namun, Son tetap mesti menjalani latihan militer selama tiga pekan.
Sejak 20 April silam, Son, telah tiba di Pulau Jeju untuk mendapatkan latihan sebagai marinir angkatan laut. Son diajari cara menembak, menggunakan bayonet, bahan kimia dan biologis serta radiologis. Pesepakbola berusia 27 tahun itu juga mempelajari skill bertarung individu dan pelatihan pertolongan pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pemberitaan Korean Herald, Son lulus dari seluruh latihan tersebut dengan memuaskan. Mantan penggawa Bayer Leverkusen ini finis sebagai salah satu dari lima peserta terbaik dari 157 orang.
Sebuah penghargaan diberikan kepada Son dalam sebuah acara kelulusan pada Jumat (8/5/2020). "Dia mendapatkan penghargaan Pilsung, yang merupakan salah satu penghargaan untuk penampil terbaik," seorang petugas marinir mengatakan dilansir Metro.
"Seluruh latihan dinilai dengan cara yang adil dan ketat, dan petugas militer yang mendampingi latihannya mengatakan bahwa dia menjalani latihan tersebut dengan sungguh-sungguh."
Baca juga: Son Heung-min Mulai Wajib Militer di Korsel |
Penghargaan Pilsung diterima Son setelah tampil mengagumkan dalam latihan menembak. Son berhasil mengenai 10 targetnya dengan 10 tembakan.
Meski sudah merampungkan latihan dasar militernya, Son masih harus menuntaskan program pelayanan masyarat selama 544 jam dalam 34 bulan ke depan. Meskipun, Son tetap aktif sebagai atlet sepakbola profesional.
Dengan demikian, Son akan segera kembali ke London Utara seiring dengan Liga Inggris yang direncanakan bergulir kembali. Tottenham sendiri sudah membuka kompleks latihan agar pemain-pemainnya bisa berlatih secara individu dan latihan penuh diyakini akan dilangsungkan sebelum kompetisi yang diharapkan bisa berlanjut pada Juni.
(rin/krs)
