.webp)
Ratu Tisha Destria pernah mengurus persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Usai ia mundur dari kursi Sekjen PSSI, siapa penggantinya?
Pekerjaan awal Ratu Tisha saat itu adalah mengurus segala dokumen bidding ke FIFA. Mulai dari pengajuan calon venue hingga mencari dukungan pemerintah Indonesia. Itu dikerjakannya bersama para karyawan kesekretariatan jenderal PSS.
Akhirnya FIFA merilis lima kandidat masuk menjadi calon tuan rumah pada 27 Mei 2019. Mereka adalah Bahrain-Arab Saudi-Uni Emirat Arab, Brasil, Indonesia, Myanmar-Thailand, dan Peru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perjalanannya, hanya Indonesia dan Peru yang terus bertahan menjadi kandidat. Setelah lolos administrasi, FIFA resmi memilih Indonesia melalui pengumumannya pada 24 Oktober 2019.
FIFA menyadari peran Ratu Tisha dalam upaya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Bisa dibilang Ratu Tisha adalah Project Manager Indonesia menuju Piala Dunia U-20.
Oleh karena itu, FIFA pun menyurati PSSI sehari setelah mundurnya Ratu Tisha dari PSSI. Itu tertuang dalam surat federasi sepakbola dunia yang ditandatangani Colin Smith selaku Chief Tournaments and Events Officer FIFA pada, 14 April 2020.
Surat itu adalah sebagai balasan FIFA kepada PSSI tentang persiapan menggelar hajatan sepakbola U-20. Salah satu bahasan surat itu membahas Ratu Tisha dan FIFA menanyakan penggantinya kepada PSSI.
"Kami mendapat kabar pengunduran diri Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, yang juga memimpin pelaksanaan turnamen (Piala Dunia U-20). Kami akan mengapresiasi laporan Anda (PSSI) untuk mengonfirmasi situasi ini dan apakah sudah ditunjuk pemimpin turnamen yang baru untuk melanjutkan perencanaan yang sedang berjalan," tulis surat FIFA.
Kursi Ratu Tisha di PSSI kini diisi oleh Yunus Nusi yang berstatus Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI. Praktis Yunus Nusi dianggap sebagai pewaris pekerjaan Ratu Tisha mengurus Piala Dunia U-20.
Sayangnya Yunus Nusi enggan membicarakan masalah ini ketika coba dikonfirmasi. "No comment tentang yang ini," kata Yunus Nusi kepada wartawan.
(cas/rin)
