Pemain Bali United, Brwa Nouri, pulang ke Swedia selama rehat Shopee Liga 1 2020. Diceritakannya, kondisi pandemi corona di sana tak lebih baik dari Indonesia.
Nouri sudah hampir dua bulan berada di Swedia sejak meninggalkan Indonesia pada akhir Maret lalu. Virus Corona berdampak buruk di Swedia seperti di Indonesia.
Ada 28 ribu kasus lebih di Swedia, dengan 3.500 orang di antaranya meninggal. Jumlah itu lebih banyak dibanding Indonesia dimana data resmi menunjukkan 16 ribuan kasus dan 1.000 orang lebih meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Swedia memang membebaskan warganya untuk beraktivitas seperti biasa. Segala konsekuensi akan menjadi tanggung-jawab pribadi masing-masing.
Berbagai media menyebut bahwa herd immunity menjadi cara Swedia menghadapi corona. Cara itu dinilai berakibat fatal dengan tingginya angka kasus COVID-19 di sana.
"Situasi di sini (Swedia) masih belum baik. Tetapi Pemerintah dan masyarakat dapat mengatur situasi ini," kata Nouri, dikutip dari laman resmi Bali United.
"Masyarakat di sini bebas beraktivitas tetapi tetap menjaga diri dan kesehatan mereka. Saya pun juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan selama berada di sini," ujarnya menambahkan.
"Saya menjaga kesehatan dengan bangun pagi dan sarapan. Saya menjalani program tim pelatih dan tetap bermain bola dan menjaga pola istirahat saya," katanya lagi.
Eks pemain Aalesunds FK itu juga mengutarakan harapannya terkait nasib Shopee Liga 1 2020. Ia ingin bisa berkompetisi lagi di Indonesia.
Ia mendoakan kondisi ini bisa membaik. Dengan begitu kompetisi di Tanah Air bisa bergulir kembali.
"Saya berharap dengan sepenuh hati agar kompetisi dapat kembali berjalan," tutur pemain yang pernah tampil di Liga Europa itu.
"Yang paling penting adalah masyarakat dapat selamat dan fokus pada kesehatan semua orang. Semoga situasi saat ini bisa pulih dan aktivitas kembali normal," ucapnya.
(cas/nds)