'Sepakbola Bisa Jadi Terapi di Tengah Pandemi'

'Sepakbola Bisa Jadi Terapi di Tengah Pandemi'

Bayu Baskoro - Sepakbola
Minggu, 17 Mei 2020 02:00 WIB
LEIPZIG, GERMANY - MAY 16: Angelino of RB Leipzig takes a corner kick during the Bundesliga match between RB Leipzig and Sport-Club Freiburg at Red Bull Arena on May 16, 2020 in Leipzig, Germany. The Bundesliga and Second Bundesliga is the first professional league to resume the season after the nationwide lockdown due to the ongoing Coronavirus (COVID-19) pandemic. All matches until the end of the season will be played behind closed doors. (Photo by Jan Woitas/Pool via Getty Images)
Sepakbola disebut mampu mengembalikan mood dan menjadi terapi di tengah pandemi. (Foto: Jan Woitas/Pool via Getty Images/Pool)
Jakarta -

Pandemi virus Corona yang melanda global menimbulkan gejolak bagi seluruh lapisan masyarakat. Sepakbola diyakini menjadi terapi yang menguatkan publik.

Wabah COVID-19 menjadi kabar buruk di seluruh dunia pada awal tahun 2020. Penyakit yang pertama kali melanda di Wuhan, China, itu telah menjangkiti 4,6 juta orang secara global dan menewaskan 310 ribu jiwa.

Dampak yang dihasilkan dari pandemi virus Corona tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi merambah juga ke sektor sosial, ekonomi, hingga olahraga. Beberapa ajang olahraga terpaksa ditunda penyelenggaraannya demi mencegah penyebaran penyakit lebih masif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berbulan-bulan memasuki masa karantina, kini geliat olahraga mulai dilangsungkan kembali. Salah satunya yakni pertandingan-pertandingan sepakbola di beberapa negara telah memainkan lagi kompetisi.

Pada pekan ini, Liga Jerman dipertandingkan kembali meski tanpa kehadiran penonton. Serie A dan Premier League juga telah mengumumkan bakal bergulir lagi pada Juni mendatang.

ADVERTISEMENT

Kembalinya lagi laga-laga di kompetisi top Eropa itu diakui Gianfranco Zola sebagai secercah harapan buat masyarakat di kala pandemi. Menurut mantan pemain Timnas Italia, sepakbola bisa menjadi terapi bagi publik di tengah ketidakpastian akibat COVID-19.

"Sepakbola dapat membantu menemukan diri kita lagi karena itu adalah olahraga yang memberikan kesenangan. Ketika ada ketidakpastian, hal tersebut mengarah pada ketakutan dan risiko kehancuran ekonomi, bukan hanya dalam olahraga saja. Kita semua harus berkontribusi untuk terus maju," kata Zola kepada Corriere dello Sport.

"Saya percaya jika sepakbola bisa bertindak sebagai terapi karena itu meningkatkan mood anda, bukan hanya sekadar simbol kelahiran kembali atau balik ke normalitas. Kita semua merindukan sepakbola, tetapi juga memiliki hal-hal lain untuk dipikirkan," Zola menambahkan.

"Kini segalanya mulai bergerak dan saya tak tahu apakah kita bisa melihat musim ini akan selesai atau tidak, tetapi saya harap itu dapat diselesaikan. Tak adil rasanya jika itu tidak dituntaskan," demikian kata Zola.




(bay/ran)

Hide Ads