Terungkap! Bisikan Mourinho pada Guardiola di Liga Champions 2010

Terungkap! Bisikan Mourinho pada Guardiola di Liga Champions 2010

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Sabtu, 23 Mei 2020 03:21 WIB
MILAN, ITALY - APRIL 20:  Inter Milan Head Coach Jose Mourinho and Barcelona Head Coach Josep Guardiola during the UEFA Champions League Semi Final First Leg match between Inter Milan and Barcelona at Giuseppe Meazza Stadium on April 20, 2010 in Milan, Italy.  (Photo by Claudio Villa/Getty Images)
Jose Mourinho mengungkapkan bisikannya terhadap Pep Guardiola saat Inter Milan berhadapan dengan Barcelona di semifinal Liga Champions 2010. (Foto: Getty Images/Claudio Villa)
London -

Jose Mourinho mengungkapkan apa yang dia bisikkan kepada Pep Guardiola saat Inter Milan menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions 2010. Apa sih?

Ketika itu Mourinho menukangi Inter, sedangkan Guardiola membesut Barcelona. Blaugrana berstatus sebagai juara bertahan sekaligus menjadi tim yang disebut-sebut invicible usai menyapu bersih enam trofi di sepanjang 2009.

Namun, di pertandingan leg I yang digelar di Giuseppe Meazza, Barca secara mengejutkan tumbang 1-3 di tangan Inter. Gol pembuka Barca yang dicetak Pedro dibalas Nerazzurri dengan tiga gol yang dicetak Wesley Sneijder, Maicon, dan Diego Milito.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di leg II yang dihelat di Camp Nou, Barcelona mengalahkan Inter 1-0 tapi tidak cukup untuk lolos karena kalah agregat 2-3. Pada pertandingan itu, Los Cules gagal mencetak gol tambahan sekalipun bermain dengan keunggulan pemain usai bek tengah Inter Thiago Motta menerima kartu kuning kedua (kartu merah) di menit ke-28.

Gelandang Barcelona Sergio Busquets menciptakan sebuah momen ikonik yang memicu Motta dikeluarkan. Busquets banyak dianggap hanya berpura-pura untuk menipu wasit agar mengeluarkan Motta.

ADVERTISEMENT

Setelahnya, Guardiola memanggil Zlatan Ibrahimovic untuk memberikan arahan taktik. Mourinho menghampiri dan membisikkan sesuatu kepada rivalnya itu.

[Gambas:Youtube]

"Di bangku penonton Anda punya waktu untuk mengalam dramanya, Anda bisa berdoa tapi di lapangan Anda harus mencari solusi-solusi," kata Mourinho kepada Gazzetta dello Sport, yang dikutip Metro.

"Saya mengatakan bahwa itu adalah kekalahan terindah dalam karier saya: kami tidak kalah 0-1, tapi kami menang 3-2 dalam kondisi yang epik," sambung dia.

"Ketika Busquets jatuh, saya berada di antara bangku kami secara diagonal, dan titik di mana Thiago Motta dikartu merah. Saya melihat bangku cadangan Barcelona seolah-olah mereka sudah menang saja," sambung pria yang kini melatih Tottenham Hotspur itu.

"Guardiola memanggil Ibra untuk membicarakan taktik -- taktik 11 melawan 10! Saya cuma bilang: 'Jangan mulai dulu pestanya, pertandingannya belum selesai,' ungkap Mourinho.




(rin/adp)

Hide Ads