CEO Premier League, Richard Masters, mengaku liga bisa saja disetop jika kondisi tidak mendukung. Tapi, sampai saat ini, targetnya adalah melanjutkan musim 2019/2020.
Premier League sudah berhenti sejak 12 Maret lalu karena pandemi virus corona. Selama dua bulan rehat, ada perdebatan terkait lanjut atau tidaknya liga yang menyisakan sembilan pekan lagi.
Apalagi Liga Prancis, Belgia, dan Belanda sudah melakukan hal serupa. Tapi, dalam perkembangannya, klub-klub Premier League ternyata sudah diizinkan berlatih normal di luar lapangan sejak pekan ini.
Hal ini disebut fase awal sebelum nantinya Premier League diizinkan bergulir lagi oleh pemerintah Inggris. Bundesliga pun dijadikan contoh oleh operator liga bahwa kompetisi bisa dimainkan asal dengan protokol kesehatan yang ketat.
Tanggal 12 Juni disebut-sebut sebagai waktu tercepat untuk liga bergulir lagi dan pembahasan terkait itu masih akan terus dilakukan. Meski demikian, operator kompetisi menyebut peluang untuk menyetop liga masih terbuka.
"Kami sudah melakukan langkah awal (untuk liga lanjut lagi). Ini bagus untuk semuanya, termasuk fans, melihat para pemain kembali berlatih," ujar Masters di BBC.
"Masih ada kemungkinan musim dibatalkan memang, meski kami belum membicarakan itu dengan klub-klub yang ada. Meski demikian, kami masih yakin kalau musim akan dilanjutkan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mrp/aff)