Ashley Cole mengaku sudah merasakan tanda-tanda keruntuhan Arsenal, sebelum akhirnya memutuskan pergi. Ia menyeberang ke klub rival sekota, Chelsea.
Cole dikecam para pendukung Arsenal ketika memutuskan gabung Chelsea pada musim panas 2006. Saga transfer ini sudah berlangsung sejak setahun sebelumnya, ketika Cole diketahui melakukan pertemuan diam-diam dengan Chelsea hingga didenda oleh Premier League.
Suporter Arsenal mengecapnya mata duitan akibat insiden tersebut. Terlepas dari tuduhan-tuduhan padanya, Cole menyebut bahwa salah satu hal yang membuatnya sangat ingin pergi adalah manajemen tak serius menggantikan pemain-pemain kunci yang pergi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transisinya, dalam hal berada di grup, lingkungan, dan para pemain yang berbeda saat itu mudah saja. Karena di masa ketika saya pertama memulai karier di Arsenal, ada inti tim: Keown, Seaman, Vieira, Henry, dan Adam," ujarnya kepada BBC.
"Ketika mereka mulai pergi, ini cuma menurut saya pribadi, saya merasa ada lubang-lubang dalam kultur yang tadinya mendatangkan sukses. Saya cuma merasakan bahwa kultur itu sedikit hancur atau ada celah-celah yang terbuka dan tak terisi."
"Jadi transisi itu, dalam hal menempatkan diri saya di tengah kultur, kesungguhan, dan niat untuk menang yang berbeda, saya pergi ke Chelsea dan mendapatkannya," imbuh eks bek tim nasional Inggris ini.
Cole memenangi dua titel Premier League bersama Arsenal, plus tiga gelar Piala FA dan dua Community Shield. Sementara bersama Chelsea, ia memenangi total sembilan gelar, di antaranya satu titel Premier league, empat gelar Piala FA, dan satu trofi Liga Champions.
(raw/ran)