Siap-siap Masuki Era New Normal di Bursa Transfer Sepakbola

Siap-siap Masuki Era New Normal di Bursa Transfer Sepakbola

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Rabu, 27 Mei 2020 21:45 WIB
Paris Saint-Germains Brazilian forward Neymar (L) celebrates with Paris Saint-Germains French forward Kylian Mbappe after scoring a penalty kick during the French Cup semi-final football match between Olympique Lyonnais (OL) and Paris Saint-Germain (PSG) at the Groupama Stadium in Decines-Charpieu, centraleastern France, on March 4, 2020. (Photo by Philippe DESMAZES / AFP)
Ada pandemi virus corona, Neymar dan Kylian Mbappe makin sulit dibeli (AFP/PHILIPPE DESMAZES)
Jakarta -

Pandemi virus corona sudah menghantam perekonomian klub-klub top Eropa. Maka jangan heran jika takkan ada lagi transfer gila-gilaan dalam waktu dekat.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita jamak melihat klub-klub berlomba memecahkan rekor transfer untuk mendatangkan pemain top. Itu semua gara-gara kepindahan Neymar ke Paris Saint-Germain yang bernilai 220 juta euro.

Harga pemain di bursa transfer otomatis melonjak, terutama jika melibatkan klub-klub Inggris atau duo raksasa LaLiga, Barcelona dan Real Madrid. Tapi, pandemi virus corona yang menyerbu di awal tahun bakal mengubah itu semua.

Tak ada pertandingan sepakbola selama dua bulan membuat klub-klub kehilangan pemasukan dalam jumlah besar. Hal ini membuat klub-klub raksasa melakukan pengetatan keuangan, termasuk pemotongan gaji para pemain seperti Barcelona, Atletico Madrid, dan Juventus.

Ditambah fakta bahwa pertandingan masih tidak boleh dihadiri suporter dalam setahun ke depan, membuat klub tidak bisa mendapat cuan dari penjualan tiket. Pemasukan yang berkurang membuat klub akan berpikir dua kali untuk memboyong pemain dengan harga tinggi.

Adalah mantan direktur olahraga Liverpool, Damien Comolli, yang memprediksi kalau harga pemain akan jatuh sekitar 30-50 persen dari harga pasar. Sementara, aktivitas transfer secara keseluruhan, baik penjualan maupun pembelian, akan turun sampai 75 persen.

Maka wajar jika transfer Neymar, Kylian Mbappe, atau Paul Pogba akan sulit terwujud dalam waktu dekat, mengingat ketiganya punya harga di atas 100 juta euro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pemasukan yang berkurang juga akan membuat klub akan kesulitan mengirim para pemandu bakat ke berbagai negara, untuk mencari calon pemain.

"Sebagian besar pekerjaannya saya adalah menindaklanjuti target untuk jendela transfer berikutnya," kata Kepala Pemandu Bakat Southampton Martyn Glover seperti dikutip Strait Times.

"Setiap minggu biasanya saya ada di beberapa negara. Saya mungkin terbang ke Paris untuk menonton PSG dan hari berikutnya ke Jerman untuk mengamati pemain lain. Saya bisa menyaksikan 3-4 pertandingan berbeda setiap minggunya," sambungnya.

Selain Southampton, ada juga Newcastle United yang sudah merumahkan seluruh anggota tim pencari bakat termasuk Steve Nickson sebagai kepalanya. Ini membuktikan bahwa klub-klub Premier League sekalipun akan merasakan dampak COVID-19 dari sisi keuangan.

New normal di bursa transfer nantinya akan lebih banyak menggunakan statistik dari si pemain, apakah sesuai kebutuhan klub. Selain itu, klub bisa saja langsung melakukan pendekatan persuasif melalui keluarga pemain incarannya.

"Mungkin akan lebih banyak menggunakan data dan statistik ketimbang memantau langsung. Mungkin klub akan lebih sering menyelidiki langsung pemain, seperti keluarganya dan aktivasnya sehari-hari," papar Comolli.

"Jika saya punya kesempatan untuk memilih di antara pergi menonton pertandingan atau bertemu pemain serta keluarganya, saya akan pilih yang kedua," tutup Comolli.


Hide Ads