Pandemi virus corona sudah menghantam perekonomian klub-klub top Eropa. Maka jangan heran jika takkan ada lagi transfer gila-gilaan dalam waktu dekat.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita jamak melihat klub-klub berlomba memecahkan rekor transfer untuk mendatangkan pemain top. Itu semua gara-gara kepindahan Neymar ke Paris Saint-Germain yang bernilai 220 juta euro.
Harga pemain di bursa transfer otomatis melonjak, terutama jika melibatkan klub-klub Inggris atau duo raksasa LaLiga, Barcelona dan Real Madrid. Tapi, pandemi virus corona yang menyerbu di awal tahun bakal mengubah itu semua.
Tak ada pertandingan sepakbola selama dua bulan membuat klub-klub kehilangan pemasukan dalam jumlah besar. Hal ini membuat klub-klub raksasa melakukan pengetatan keuangan, termasuk pemotongan gaji para pemain seperti Barcelona, Atletico Madrid, dan Juventus.
Ditambah fakta bahwa pertandingan masih tidak boleh dihadiri suporter dalam setahun ke depan, membuat klub tidak bisa mendapat cuan dari penjualan tiket. Pemasukan yang berkurang membuat klub akan berpikir dua kali untuk memboyong pemain dengan harga tinggi.
Adalah mantan direktur olahraga Liverpool, Damien Comolli, yang memprediksi kalau harga pemain akan jatuh sekitar 30-50 persen dari harga pasar. Sementara, aktivitas transfer secara keseluruhan, baik penjualan maupun pembelian, akan turun sampai 75 persen.
Maka wajar jika transfer Neymar, Kylian Mbappe, atau Paul Pogba akan sulit terwujud dalam waktu dekat, mengingat ketiganya punya harga di atas 100 juta euro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT