'Jika 2016 Ada VAR, Atletico yang Juara Liga Champions Bukan Madrid'

'Jika 2016 Ada VAR, Atletico yang Juara Liga Champions Bukan Madrid'

Putra Rusdi K - Sepakbola
Jumat, 29 Mei 2020 13:15 WIB
MILAN, ITALY - MAY 28:  Sergio Ramos of Real Madrid scores the opening goal during the UEFA Champions League Final match between Real Madrid and Club Atletico de Madrid at Stadio Giuseppe Meazza on May 28, 2016 in Milan, Italy.  (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Augusto Fernandez yakin jika ada VAR Atletico Madrid bakal juara Liga Champions 2015/2016 (Foto: Getty Images/Shaun Botterill)
Madrid -

Mantan pemain Atletico Madrid, Augusto Fernandez yakin jika di 2016 ada VAR, Los Rojiblancos juara Liga Champions. Ini karena gol Real Madrid di final Offside.

Di final Liga Champions 2015/2016 yang berlangsung di San Siro, Atletico harus kalah 5-3 lewat adu penalti dari sang rival sekota Madrid. Laga ini harus dituntaskan lewat adu penalti karena kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Los Blancos unggul lebih dulu melalui Sergio Ramos di menit ke-15, sebelum Yannick Carrasco mampu menyetarakan angka saat laga tersisa 11 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan pasukan Diego Simeone ini semakin menyesakan karena gol Ramos sebenarnya offside. Saat mencetak gol menyontek sundulan Gareth Bale, Ramos terlihat berada di depan bek terakhir Atletico.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Youtube]



Di 2016, memang belum ada Video Assistant Referee (VAR) sehingga wasit yang memimpin laga, Mark Clattenburg, tetap mengesahkan gol Ramos tersebut.

Augusto yang saat itu bermain untuk Atletico mengaku laga di San Siro itu masih meninggalkan sakit hati untuknya. Pemain asal Argentina ini berandai-andai jika sudah ada (VAR) kala itu, ia yakin Atletico yang bakal meraih trofi Si Kuping Besar.

"Aku berharap VAR ada untuk final di Milan. Itu sebuah Kesalahan (yang membuat Madrid membuka angka) sangat krusial. Wasit hanya tahu apa yang dilihat banyak orang, tetapi begitulah sepakbola dan itu terjadi," ujar Augusto dikutip dari Marca.

"Aku masih memiliki sakit hati dari laga itu. "Aku tidak menontonnya karena tak ingin menyakitiku lagi."

"Aku tidak ingin larut dalam penyesalan karena itu tidak akan mengubah apapun. Jika bukan karena beberapa hal kecil maka trofi itu milik kita," tambahnya.




(pur/aff)

Hide Ads