Pandemi virus corona membuat Liverpool tak akan bisa menggelar parade andai juara Premier League. Kalaupun baru bisa merayakan musim depan, Juergen Klopp tak keberatan.
Liverpool berada di ambang juara Premier League. The Reds memimpin klasemen Liga Inggris dengan 82 poin dari 29 laga, unggul 25 poin atas Manchester City.
Usai ditangguhkan sejak Maret karena pandemi virus corona, kini Liverpool bisa kembali melanjutkan perburuan gelar Premier League. Kompetisi direncanakan bergulir lagi pada 17 Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara matematis, Liverpool tinggal butuh dua kemenangan untuk mengunci gelar Premier League. Jika berhasil, Liverpool akan menyudahi puasa gelar liga yang sudah berlangsung 30 tahun.
Namun Liverpool tidak akan bisa merayakan momen spesial itu bersama suporter karena pandemi virus corona. Klopp pun tak akan masalah andai parade gelar juara Liverpool baru dilakukan musim depan saat situasi sudah aman.
"Bahwa Anda tidak bisa merayakan dengan cara yang selalu diimpikan, itu tidak menyenangkan, saya paham. Saya merasakan hal yang sama. Merayakan sendiri di stadion dan kemudian pulang itu bukan cara yang ideal," ujar Klopp kepada Sky Germany.
"Bukan seperti itu ketika Anda memikirkannya. Tapi itu tidak bisa diubah sekarang. Kenapa membesar-besarkan sesuatu yang tidak bisa diubah?"
"Akan datang hari di mana hidup kembali normal. Ketika seseorang sudah menemukan vaksinnya, ketika seseorang sudah menemukan solusi untuk masalah ini, ketika tingkat penularan nol atau di bawahnya. Hari itu akan datang. Kemudian kami berhak merayakan yang kami inginkan pada hari itu."
"Kalau itu di pekan ke-12 atau 13 musim depan dan kami ingin merayakan, siapa yang akan menghentikan? Kami masih punya trofi dan kemudian kami keliling kota dan berdiri di atas bus. Jika orang lain berpikir kami gila, sejujurnya saya tidak peduli."
"Bisakah itu tetap jadi perayaan yang spesial? Tidak diragukan. Itu berbeda, tapi berbeda kadang tidak masalah," katanya.
(nds/cas)