Format kelanjutan Liga Champions masih belum diketok palu UEFA. Di tengah ketidakpastian itu, muncul ide Atletico Madrid dinobatkan jadi juara. Apa alasannya?
Sampai saat ini UEFA memang belum memastikan kapan Liga Champion akan bergulir lagi, setelah sempat terhenti akibat wabah COVID-19 sejak Maret lalu. Badan sepakbola tertinggi Eropa itu masih menggodok format terbaik supaya kompetisi musim ini bisa diselesaikan.
UEFA kabarnya menargetkan pertandingan Liga Champions sudah bisa dihelat lagi pada bulan Agustus. Laga-laga rencananya akan digelar dengan sistem single match di satu negara tanpa adanya home and away, meskipun wacana ini tak lepas dari pro dan kontra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat gagasan format baru itu masih menimbulkan perdebatan, Enrique Cerezo, presiden Atletico, justru mengeluarkan gagasan yang lebih berani. Dia mengusulkan supaya Los Colchoneros dimahkotai juara jika Liga Champions akhirnya gagal dilanjutkan.
Melansir The Sun, Enrique memprediksi Liga Champions tak bisa diselesaikan hingga tuntas lantaran virus Corona masih menjadi ancaman di Eropa. Untuk mencegah agar kompetisi tidak kosong tanpa adanya juara, maka kampiun ditentukan dari tim yang mampu menyingkirkan juara bertahan, Liverpool.
Sebagaimana yang sudah diketahui, Atletico adalah tim yang mendepak Liverpool di babak 16 besar. Oleh karena itu, Cerezo menyebut Los Rojiblancos pantas dimahkotai kampiun baru karena sudah mendongkelkan The Reds dari takhtanya.
"Kami harus memperhatikan imbauan wali kota Madrid dan hipotesis yang memprediksi Liga Champions tak bisa dimainkan karena virus Corona. Oleh karena itu, sang juara adalah yang mampu mengalahkan juara bertahan," kata Cerezo, dikutip dari The Sun.
Gagasan nyeleneh Cerezo itu jelas akan memancing perdebatan baru buat tim-tim lain yang telah memastikan tempat di babak selanjutnya. Selain Atletico, klub-klub yang turut lolos ke perempatfinal antara lain Atalanta, Paris Saint-Germain dan RB Leipzig.
(bay/cas)