Jakarta -
Persebaya Surabaya merayakan ulang tahunnya yang ke-93, Kamis (18/6/2020). Sayang, momen penanda sejarah panjang tiba di saat yang tak ideal lantaran COVID-19.
93 tahun bukan usia yang singkat. Kiprahnya di jagat sepakbola nasional sudah dimulai sejak era kolonial, bahkan sebelum PSSI berdiri.
Klub ini menjadi salah satu dari tujuh klub yang mendirikan PSSI pada 19 April 1930. Persebaya yang saat itu masih bernama SIVB, sepakat mendirikan PSSI bersama VIJ Jakarta, BIVB Bandung, Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM), IVBM Magelang, VVB Solo, dan MVB Madiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persebaya pun tercatat sebagai klub kedua yang paling banyak menjuarai kompetisi sepakbola nasional di bawah Persija Jakarta. Bajul Ijo juara delapan kali dengan rincian enam kali Perserikatan dan dua kali Liga Indonesia.
Melihat prestasi itu, bukannya Persebaya tak pernah terpuruk. Klub kebanggaan Bonek itu pernah lama diguncang masalah dualisme sejak 2009.
Sejak saat itu pula Persebaya cuma berkiprah di kasta bawah kompetisi sepakbola nasional. Setelah perjuangan panjang, akhirnya Persebaya bangkit lagi dengan promosi ke Liga 1 2017.
Setelahnya, kiprah Persebaya cukup konsisten dengan menempati menempati lima besar 2018 lalu menjadi runner-up Shopee Liga 1 2019. Dengan modal itu, Persebaya pun menatap Shopee Liga 1 2020 dengan optimistis.
Bisa dibilang, era Liga 1 adalah momen kebangkitan Persebaya dari keterpurukan. Malang bagi mereka, kompetisi dihentikan lantaran merebaknya pandemi virus Corona. Klub yang bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo inipun baru tampil dua kali.
"Sekarang ini kalau ditanya Persebaya mau ngapain, kami cuma bisa bilang plan A, plan B, plan C sampai Z. Kalau situasi pandemi di bulan 'ini' seperti apa. Bukan hanya sepakbola tapi semua kehidupan bahwa musuh bersama adalah ketidakpastian, situasi sekarang ini tidak pasti," kata Presiden Persebaya, Azrul Ananda, dikutip dari podcast GreenxNord 27.
"Corona ini bikin semua tekan tombol reset, harus memikirkan yang lebih besar dari sepakbola. Kami ngomong, nanti sore ada keputusan (pemerintah) apa. Ini situasi yang dibenci pengusaha, intinya kami menunggu," ujarnya menambahkan.
"Jadi mohon maaf saya tak bisa bilang 93 tahun ini mau ngapain, karena memang ada banyak hal yang lebih penting dari itu," katanya lagi.
Ulang tahun ke-93 ini sudah diantisipasi Persebaya sejak jauh-jauh hari. Salah satunya merilis jersey dengan tema 'Golden Age' sebagai penanda sejarah panjang klub.
Namun karena pandemi ini, Azrul mengingatkan kepada Bonek untuk tak merayakannya secara berlebihan. Disebutnya, Persebaya dan sepakbola bukan kebutuhan utama saat ini.
"Saya mau suporter Persebaya yang paling banyak sehat, bukan hanya secara fisik saja ya. Karena sudah ada banyak yang kehilangan pekerjaan, tega nggak Persebaya meminta anda membeli tiket dengan kondisi ini?" ucapnya.
"Sepakbola ini masih tersier, banyak orang kehilangan pekerjaan yang akan meninggalkan masalah sosial ketimbang sepakbola. Kalau anda sehat, anda bisa mendukung Persebaya lagi," tuturnya.