Klopp Akui Sempat Khawatir Liga Inggris Dibatalkan

Klopp Akui Sempat Khawatir Liga Inggris Dibatalkan

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 20 Jun 2020 00:15 WIB
MADRID, SPAIN - FEBRUARY 17: Liverpool Manager Jurgen Klopp speaks to the media during a press conference at Wanda Metropolitano on February 17, 2020 in Madrid, Spain. (Photo by Angel Martinez/Getty Images)
Juergen Klopp sempat khawatir Premier League dibatalkan. (Foto: Angel Martinez/Getty Images)
Jakarta -

Pada satu titik di masa lockdown Inggris, Premier League diusulkan untuk dibatalkan saja. Manajer Liverpool Juergen Klopp mengaku sempat khawatir itu terjadi.

Liga Inggris sempat ditangguhkan pada 13 Maret lalu akibat pandemi virus Corona. Parahnya situasi kala itu sampai memunculkan usulan-usulan bahwa kompetisi dibatalkan saja.

Padahal kala itu Liverpool yang memimpin klasemen sudah unggul jauh dari Manchester City di urutan kedua, selisihnya 25 poin. 'Si Merah' cuma butuh dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar Premier League pertama mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liga Belanda menjadi salah satu contoh kompetisi yang dibatalkan tanpa juara dan degradasi. Tapi Liverpool beruntung karena pada akhirnya musim dilanjutkan dan resmi bergulir kembali pada 17 Juni lalu.

"Sejujurnya, iya, saya sempat khawatir. Ketika kita masuk fase lockdown, saya awalnya tidak memikirkannya sama sekali karena hal ini tidak penting pada waktu itu," ungkap Klopp kepada Sky Sports.

ADVERTISEMENT

"Saya menjadi khawatir ketika orang-orang mulai membicarakan soal pembatalan. Rasanya seperti, 'Wow!' Saya sungguh merasakannya secara fisik. Itu akan sangat, sangat, sangat berat."

"Anda tak mengharapkan gelar didapatkan sebagai hadiah. Kami tidak mau memenanginya dengan dasar perhitungan poin per pertandingan, jadi kami sangat senang ketika diputuskan bahwa kita bisa bermain lagi."

"Tapi memang sempat ada momen-momen khawatir. Dengan lamanya diskusi yang berjalan, sejumlah orang mengangkat isu tersebut dari waktu ke waktu atas berbagai alasan, tapi ketika ide itu ditepikan saya merasa cukup lega."

"Kalau musim dituntaskan dengan basis poin per laga dan kami tidak bisa bermain lagi, maka kami mungkin sudah jadi juara sekarang. Tapi kan tidak pada akhirnya, kami harus memainkan pertandingan. Itu bagus, begitulah prosesnya seharusnya berjalan di olahraga dan sekarang kami akan mengejarnya," imbuh pria Jerman ini.




(raw/aff)

Hide Ads