Harga Jorginho Diklaim Kian Mahal, Indikasi Bertahan di Chelsea?

Harga Jorginho Diklaim Kian Mahal, Indikasi Bertahan di Chelsea?

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Rabu, 24 Jun 2020 05:30 WIB
BOURNEMOUTH, ENGLAND - FEBRUARY 29: Jorginho of Chelsea during the Premier League match between AFC Bournemouth and Chelsea FC at Vitality Stadium on February 29, 2020 in Bournemouth, United Kingdom. (Photo by Marc Atkins/Getty Images)
Jorginho diisyaratkan akan bertahan di Chelsea. (Foto: Getty Images/Marc Atkins)
London -

Agen Jorginho meredam spekulasi tentang masa depan kliennya. Jorginho diindikasikan tetap bertahan di Chelsea seiring banderolnya yang meroket.

Gelandang internasional Italia itu dibeli Chelsea dari Napoli sebesar 57 juta euro plus bonus-bonus terkait performa. Sudah lebih dari 90 pertandingan dimainkan Jorginho bersama The Blues dan memenangi trofi Liga Europa 2018/2019.

Namun, belakangan Jorginho santer dikabarkan akan pulang kampung di musim depan. Mantan pelatihnya di Napoli, Maurizio Sarri, menginginkan reuni dengan Jorginho di Juventus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontrak pesepakbola kelahiran Brasil itu dengan Chelsea masih berlangsung sampai 2023. Akan tetapi, tidak sedikit yang menyebut Jorginho akan dilego agar Chelsea bisa memboyong pemain muda berbakat Jerman Kai Havertz.

Agen Jorginho, Joao Santos, menegaskan banderol kliennya sudah jauh lebih mahal dari harga belinya. Menurut dia, Jorginho tidak akan kemana-mana karena tidak akan ada klub yang sanggup membeli si pemain.

ADVERTISEMENT

"Banderol dia sudah meningkat dalam dua tahun terakhir karena dia sudah bekerja dengan baik di London dan menjadi pemain reguler untuk Italia," Joao Santos mengtakan kepada Calciomercato24.com.

"Dia sekarang adalah wakil kapten di Chelsea dan mengumpulkan pengalaman yang begitu banyak bermain di Liga Champions dan Liga Europa. Saya pikir sangat kecil kemungkinan ada sebuah tawaran datang untuk Jorginho, karena tidak ada yang mampu berinvestasi seperti itu di bursa sekarang ini."

"Karena pandemi, tidak yang tahu kapan kita bisa kembali normal atau bahkan bermain dengan fans di stadion. Jadi itu adalah sebuah masalah besar untuk bursa transfer," simpul dia.




(rin/bay)

Hide Ads