.webp)
Sukses Juergen Klopp mengakhiri puasa gelar Liverpool di Liga Inggris dipuji habis-habisan. Raihannya disebut lebih baik dari Pep Guardiola di Manchester City.
Klopp membawa Liverpool mengakhiri penantian 30 tahun gelar Liga Inggris musim ini. 'Si Merah' dipastikan juara Premier League dengan tujuh pekan tersisa, usai meraih 86 poin dari 31 laga dan unggul 23 poin dari City di posisi dua.
Sukses ini mengikuti trofi Liga Champions yang dimenangi tahun lalu, serta titel Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub. Stan Collymore, pria yang pernah dua musim memperkuat Liverpool, menilai apa yang dicapai Klopp ini lebih baik dibandingkan prestasi Guardiola bareng Man City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guardiola memang membawa City juara Premier League berturut-turut pada 2017/2018 dan 2018/2019 lalu, tapi ia mengawali dengan skuad yang bagus dan didukung dana melimpah. Sedang Klopp mesti memulai dengan kondisi tak lebih baik dan dukungan finansialnya tak sekuat di City.
Kendati demikian, Collymore juga menegaskan rasa hormatnya terhadap Guardiola dan City.
"Ada masa-masa ketika Anda melihat ke sejumlah skuad Liverpool yang pernah ada dan berpikir 'Akankah mereka bisa kembali ke posisi untuk bersaing demi gelar lagi?' Klopp sudah mengakhiri itu," tulis Collymore di Mirror, seperti dikutip Liverpool Echo.
"Kolom saya akhir pekan lalu, ketika menempatkan raihannya di depan Pep Guardiola dalam hal yang telah mereka lakukan di negara ini, menciptakan sedikit kegemparan. Manchester Evening News (media Manchester) secara khusus bertanya 'Bagaimana bisa Collymore bilang Pep, yang sudah memenangi ini dan itu, tidak sebagus Klopp?'."
"Tapi saya tahu bahwa, dengan skuad yang diwarisi Guardiola dan bujet transfer City, Klopp bakal sudah memenangi titel-titel dan trofi-trofi. Saya tak yakin Guardiola bisa melakukan apa yang Klopp sudah lakukan, kalau situasinya sebaliknya."
"Saya tetap ingin angkat topi kepada Guardiola dan City karena mereka sudah berusaha keras lagi musim ini. Mereka sudah jadi lawan yang layak dikagumi dan tidaklah mudah untuk melaju lagi setelah juara berturut-turut, di mana Anda mencapai 100 poin lalu 98 poin," imbuhnya.
(raw/rin)
