Ribuan mata akan menjadi saksi pertarungan puncak Timnas Garuda Muda dalam final Piala AFF U-23 2025. Timnas Indonesia akan melawan Timnas Vietnam. Kali ini, Garuda Muda menjadi tim unggulan dalam laga perebutan trofi bergengsi di level Asia tersebut.
Meski demikian, kekuatan Vietnam sendiri tidak bisa diremehkan. Merangkum detikSport, Vietnam sudah menjadi juara Piala AFF U-23 pada dua edisi sebelumnya. Terakhir kali Vietnam tumbang saat kalah dari Indonesia di semifinal Piala AFF U-23 2019. Setelah itu, Vietnam mencatatkan 12 kemenangan beruntun. Pada Piala AFF U-23 2025 ini Vietnam menang atas Laos, Kamboja, dan Filipina.
Duel ulangan dari final AFF U-23 tahun 2023 ini akan tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kilas balik pada tahun 2023 lalu, Indonesia takluk dari Vietnam dengan skor akhir 6-5. Golden Star Warriors berhasil mengalahkan Garuda Muda lewat drama adu pinalti.
Dalam kompetisi ini sebenarnya Garuda Muda juga mempunyai rekor baik. Tiga kali ambil bagian, Indonesia selalu lolos ke final. Pelatih Gerald Vanenburg berharap Garuda Muda menang selama 90 menit, namun tak masalah kalau harus adu penalti.
"Kami ingin menang 90 menit lawan Vietnam, tapi tentu saja kalau harus menghadapi adu penalti, itu tergantung kepada mental pemain dan keberuntungan," kata Vanenburg.
Indonesia lolos ke partai final setelah mengalahkan Thailand di semifinal dengan adu pinalti. Dari pertandingan itu Vanenburg merasa tak masalah kalau duel lawan Vietnam harus ke adu penalti. Dia merasa mental anak-anak asuhnya sudah oke.
"Kami lihat di semifinal, mental anak-anak luar biasa dan kami beruntung. Tapi kami tidak akan khawatir kalau harus adu penalti di final," sambungnya.
Secara kedalaman skuad, Timnas Indonesia memiliki banyak pemain yang berpengalaman di Piala AFF U-23 2025. Sebagian besar pemain Garuda Muda pernah bermain di Piala AFF senior pada 2024.
Sebanyak 12 pemain telah menjadi anggota skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024. Dony Tri Pamungkas, Muhammad Ferrari, Hokky Caraka, Achmad Maulana, Arkhan Fikri, Toni Firmansyah, dan Kadek Arel adalah contoh nama-nama yang telah berpengalaman di kompetisi ini. Dalam empat laga yang sudah dijalani, Indonesia belum menelan kekalahan. Mereka memiliki catatan tiga kali menang dan sekali imbang. Indonesia mencetak 10 gol dan hanya kebobolan sekali saat melawan Thailand.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun juga menegaskan agar Indonesia harus bisa membalas kekalahan di final sebelumnya melawan Vietnam. Garuda Muda disebutnya harus berani dan meladeni permainan keras Vietnam.
"Ini adalah kedua kalinya Timnas Indonesia U-23 bertemu Vietnam di final Piala AFF U-23. Namun, saya yakin kali ini akan berbeda karena pada turnamen U-23 AFF 2023 di Thailand, pertandingannya cukup keras," kata Erick dalam unggahan di Instagram pribadinya.
"Jika mereka main keras, kita juga harus kasih keras. Kita tuan rumah di sini, jangan mereka injak-injak home base kita. Jadi kalau di sana main keras, di sini kasih keras." tegas Ketua Umum PSSI tersebut.
Dikutip dari detikSport, pernyataan dari Erick Thohir tersebut direspon oleh media Vietnam, The Thao. Mereka balik menyebut jika Indonesia justru bermain keras di Piala AFF U-23 dan banyak bikin pelanggaran ketimbang Vietnam.
"Faktanya, pertandingan antara U-23 Indonesia dan U-23 Vietnam tidaklah mudah karena banyak terjadi pelanggaran, bahkan tekel dua kaki terhadap pemain U-23 Vietnam. Mereka melakukan 23 pelanggaran dan menerima 5 kartu kuning dari wasit; sementara U-23 Vietnam melakukan 14 pelanggaran dan 3 kartu kuning," tulis The Thao.
Tidak hanya menuding Indonesia main keras, The Thao juga khawatir wasit final akan menguntungkan tuan rumah. Mereka berkaca dari keputusan juru adil saat adu penalti antara RI kontra Thailand di semifinal.
"Selain itu, panitia penyelenggara mempertimbangkan kemungkinan penggunaan VAR di pertandingan final, tetapi bagaimanapun, para pemain U-23 Vietnam tetap berhati-hati terhadap... wasit dalam laga ini. Di semifinal, Thailand dibuat frustasi oleh keputusan wasit dalam adu penalti 11 menit," The Thao menuliskan.
Panasnya laga malam ini bahkan sudah terasa sebelum bola tengah bergulir. Lalu bagaimana prediksi permainan kedua tim nanti? Ikuti ulasannya dalam d'Hattrick detikSore.
Beralih ke Bali, detikSore akan membahas peristiwa nahas yang terjadi di kawasan Abian Tubuh, Kesiman, Denpasar Timur pada Minggu (27/7/2025). Seperti diberitakan detikBali, seorang pria bernama I Nengah Sudana (50) tewas diserang awan aduan. Korban yang bekerja sebagai kuli bangunan itu tertusuk tajen ayam di bagian perut.
"Ada meninggal akibat terkena taji (pisau) ayam aduan di arena sabung ayam Abian Tubuh, Kesiman, Denpasar Timur," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dalam keterangannya kepada detikBali, Senin (28/7/2025).
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali sempat menegaskan jika kegiatan Tajen akan dilarang. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Bali menegaskan akan tetap menindak unsur perjudian. Segala bentuk perjudian diatur dalam Pasal 303 KUHP dengan ancaman 10 tahun penjara.
detikSore kali ini akan mengulas kronologi kematian penonton tajen tersebut sekaligus membahas perkembangan aturan soal tajen. Ikuti laporannya bersama Jurnalis detikBali.
Jelang petang nanti detikSore akan menghadirkan Raisa. Kepada detikSore, Raisa akan mengenalkan album terbarunya yang berjudul AmbiVert. Album yang disebut sebagai cerminan kedewasaan Raisa ini berisi 11 lagu yang semuanya ditulis langsung olehnya.
Bak lahir kembali, raisa berusaha melepas titel yang disematkan kepadanya selama ini. Ia masuk ke dalam dirinya sendiri dan menggali kembali reruntuhan peristiwa yang telah dialami dan menyatakan bahwa sejatinya kita memiliki luka yang sama.
Lalu apa yang ingin disampaikan oleh Raisa dengan barisan lagu-lagu barunya? Bagaimana cara Raisa mengolah emosi menjadi sebuah karya? Temui Raisa dalam Sunsetalk.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/vys)