Kesalahan wasit memang tengah menjadi sorotan dalam ajang Piala Dunia tahun ini. Pemicu terakhir adalah dianulirnya gol Frank LampardΒ saat Inggris melawan Jerman di perempatfinal. Hakim garis tidak mengesahkan gol yang jelas-jelas sudah melewati garis gawang.
Nah, terlepas dari semua kontroversi keberadaan wasit, FIFA membuat sebuah acara yang bisa mengkampanyekan sikap fair play dalam dunia sepakbola. Lewat program Footbal For Hope, anak- anak dibiarkan bertanding tanpa wasit agar sikap sportif tumbuh dengan sendirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertandingan digelar di sebuah wilayah kumuh pinggiran kota Johannesburg bernama Alexandra. Para penonton, yang sebagian besar anak-anak sekitar komunitas tersebut ikut memeriahkan acara.
"Para pemain akan dibiarkan berdialog jika ada perbedaan argumen di lapangan. Metode ini telah terbukti mampu membangkitkan kepribadian dan rasa kebersamaan," jelas Blue, salah seorang panitia yang ditemui detiksport.
Ternyata memang benar, saat pertandingan antara tim Inggris melawan Brasil sempat terjadi perdebatan antar-pemain dari kedua tim. Brasil mempermasalahkan gol penentu kemenangan Inggris yang dicetak di akhir babak. Setelah dibicarakan di tengah lapangan, Brasil menerima kekalahan mereka.
"Ada diskusi kecil, tapi kita bisa selesaikan dengan baik," kata Henry, salah seorang pemain dari Inggris. "Kami adalah wasitnya. Antar tim menjadi semakin akrab dengan cara seperti ini," imbuhnya.
Turnamen ini akan berlangsung hingga 11 Juli 2010. Selain turnamen, FIFA juga menggelar bazaar dan kesempatan melukis di tembok bagi anak-anak tentang sepakbla. Harapannya hanya satu, menjadikan sepakbola sebagai harapan baru dan sarana pemersatu. Tetap sportif, guys!
(mad/arp)











































