Julukan 'Battle of Nuremberg' pada pertemuan Belanda dengam Portugal didasari oleh panas dan tingginya tensi laga tersebut. Wasit dipaksa bekerja keras sepanjang laga karena tekel-tekel keras, diving dan aksi provokasi menghiasi laga babak 16 besar yang digelar di Frankenstadion, Nuremberg, tersebut.
Soal intensitas pelanggaran yang terjadi di Battle of Nuremberg mungkin sama dengan Battle of Santiago yang melibatkan Italia di Chile di 1962. Hanya saja di tahun 1962 belum ada aturan soal kartu merah dan kartu kuning, sementara di tahun 2006 tidak ada aksi tinju yang membuat hidung lawan patah.
Namun tetap saja duel Portugal dan Belanda itu sampai tercatat di buku sejarah sebagai pertandingan Piala Dunia dengan jumlah kartu paling banyak. Setelah 90 menit laga berjalan wasit Valentin Ivanov (Rusia) mengeluarkan 16 kartu kuning dan empat kartu merah. Sementara skor akhir laga adalah 1-0 untuk Portugal melalui gol yang dibuat Maniche pada menit 23.
Wasit sudah mengeluarkan kartu kuning saat laga baru berjalan dua menit untuk Mark van Bommel, setelah dia melakukan tekel tinggi pada Cristiano Ronaldo. Enam menit berselang gantian Khalid Boulahrouz yang diganjar kartu kuning, juga setelah melanggar Ronaldo.
"Jelas sekali itu pelanggaran dengan niat membuat saya cedera," seru Ronaldo usai pertandingan menyoal tekel lawan. Akibat tekel tersebut Ronaldo tidak bisa bermain hingga laga tuntas. Dia keluar lapangan di menit 34 sambil berurai air mata.
Atas pelanggaran yang dilakukan pada Van Bommel, Maniche dapat kartu kuning di menit 20. Berikutnya yang dicatat wasit dalam buku kartu kuningnya adalah Costinha setelah dia dianggap melakukan tekel dua kaki.
Kartu kuning kelima - sekaligus kartu merah pertama - dalam pertandingan ini kembali jadi milik Costinha. Aksi bodohnya menghentikan bola dengan tangan membuat dia dapat kartu kuning kedua dan kartu merah. Portugal pun harus bermain dengan 10 orang sejak injury time babak pertama.
Petit mengawali banjir kartu di babak kedua setelah dia dianggap menarik Van Bommel pada menit 50. Kartu kuning ketujuh dan ke delapan datang dalam satu rangkaian insiden di menit 60. Giovanni van Bronckhorst diganjar karena tekel kerasnya pada Deco, dari momen itu terjadi kericuhan yang melibatkan Van Bommel dan Luis Figo. Nama yang disebut belakangan juga dikartu kuning karena dianggap telah menanduk lawan.
Hanya tiga menit berselang wasit kembali mengeluarkan kartu merah, yang didahului kartu kuning. Dianggap menyikut Figo dalam perebutan bola, Boulahrouz diusir keluar lapangan. Belanda dan Portugal kini sama-sama bermain dengan 10 orang.
Kartu kuning ke-10 dikeluarkan wasit buat Deco akibat tekel telatnta pada Heitiga. Dari aksi saling dorong yang kembali hadir akibat kejadian tersebut, Wesley Sneijder dan Rafael van Der Vaart juga kebagian kartu kuning.
Kiper Ricardo pun seperti tak mau ketingalan dapat karu setelah dia dianggap melakukan protes terlalu keras di menit 76. Suma berselang beberapa detik Nuno Valente kebagian kartu kuning karena menendang kaki Van Persie dari arah belakang.
Deco menjadi pemain ketiga yang dikartu merah wasit dari laga ini karena dianggap mengulur waktu. Wasit lebih dulu mengacunginya dengan kartu kuning. Dari pinggir lapangan pelatih Luis Felippe Scolari terlihat sangat emosional dengan keputusan tersebut.
Giovani van Bronchorst menjadi pemain keempat yang terusir dari lapangan. Pelanggaran yang dia lakukan di periode injury time membuat dia dapat kartu kuning kedua, plus kartu merah.
Portugal keluar sebagai pemenang laga ini dengan keunggulan 1-0. Mereka melangkah ke perempatfinal untuk menghadapi Inggris. Langkah Portugal baru terhenti di semifinal, saat tunduk 0-1 atas Prancis.
Battle of Nuremberg
Waktu: 25 Juni 2006
Stadion: Frankenstadion, Nuremberg
Pencetak Gol: Maniche ('23)
Wasit: Valentin Valentinovich Ivanov (Russia)
Portugal
Kartu Kuning
Maniche ('20)
Petit ('50)
Costinha ('31 + '45)
Luís Figo ('60)
Deco ('73 + '78)
Nuno Valente ('76)
Ricardo ('76)
Kartu Merah
Costinha ('45)
Deco ('78)
Belanda
Khalid Boulahrouz ('7 + '63)
Giovanni van Bronckhorst ('59 + '90)
Mark van Bommel ('2)
Wesley Sneijder ('73)
Rafael van der Vaart ('74)
Kartu Merah
Khalid Boulahrouz ('63)
Giovanni van Bronckhorst ('90)
(din/raw)











































