Ketika Suporter Tango 'Menguasai' Rio

Laporan dari Brasil

Ketika Suporter Tango 'Menguasai' Rio

- Sepakbola
Minggu, 13 Jul 2014 10:22 WIB
Ketika Suporter Tango Menguasai Rio
detikSport/Kris Fathoni W.
Rio de Janeiro - Argentina belum lagi jadi juara di Piala Dunia 2014. Tapi kesuksesan tim Tango menjejak partai puncak ketika sang rival berat Brasil sudah tersisih membuat suporter Argentina untuk sementara amat bergembira-ria di Rio de Janeiro.

Piala Dunia 2014 sejatinya diharapkan Brasil bisa menjadi penawar kenangan pahit akan Maracanazo pada tahun 1950 silam--kali terakhir Brasil menghajat Piala Dunia. Saat itu tim Samba gagal jadi juara di negeri sendiri, kendatipun amatlah diunggulkan, akibat menelan kekalahan dari Uruguay.

Impian dan harapan tersebut sempat tampak amat dekat jadi kenyataan ketika tim besutan Luiz Felipe Scolari mampu melewati satu demi satu halangan untuk menembus babak empat besar. Namun, datanglah peristiwa pahit lain untuk tuan rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menghadapi Jerman di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Brasil yang kehilangan Neymar akibat cedera dan Thiago Silva yang terkena akumulasi kartu harus tertunduk malu di semifinal. Selecao digasak Die Mannschaft 1-7, yang mana kemudian memunculkan istilah Mineirazo sebagai sekuel dari Maracanazo.

Sementara di partai semifinal lain ada Argentina, yang merupakan negara tetangga sekaligus seteru sengit Brasil dalam sepakbola Amerika Selatan, yang meraih kemenangan atas Belanda lewat adu penalti. Walhasil La Albiceleste berhak atas tiket final untuk menghadapi Jerman, sedangkan Brasil harus puas dengan partai perebutan tempat ketiga dengan menghadapi Belanda.

Maka Maracana, stadion bersejarah Brasil yang 64 tahun silam menghadirkan kenangan pahit buat tuan rumah dan kini juga akan mementaskan laga puncak, kini bisa saja malah memunculkan kisah indah buat Argentina. Kesempatan ini tentu saja disambut ekstra gembira oleh para pendukung Lionel Messi cs.

Dari pantauan detikSport sehari menjelang final, Sabtu (12/7/2014), suporter Argentina pun seperti sudah "menguasai" Rio de Janeiro, kota yang pernah menjadi ibukota Brasil sampai tahun 1960 sekaligus kota tempat stadion Maracana berada.

Di sisi-sisi jalan Rio ada saja fans Argentina yang berseliweran dan bergerombol dengan senyum ceria, menyanyikan lagu mengenai "rivalitas" Maradona dengan Pele--yang bak jadi simbolisasi panasnya persaingan Argentina dengan Brasil, atau juga dengan bangganya membalut sekujur tubuh mereka dengan bendera Argentina.

Pemandangan ini khususnya terlihat di area Fan Fest FIFA di pantai Copacabana, menjelang laga Brasil lawan Belanda. Bagaimana reaksi fans Brasil? Ada yang mesem-mesem saja, ada juga yang balik melontarkan chant kendatipun tak sampai berujung pada hal-hal berbau fisik.

Kekalahan 0-3 tim tuan rumah dari Oranje pada partai perebutan posisi ketiga di hari Sabtu juga niscaya membuat suporter Argentina kini kian gembira. Di sisi lain, usai laga tersebut tuntas tak sedikit pemakai jersey dan pernak-pernik tim Samba yang uniknya malah asyik berbelanja di toko resmi suvenir Piala Dunia di pantai Copacabana --yang letaknya tepat berada di samping area fan fest Rio.

Pun demikian pendukung Brasil boleh jadi tetap tak bakal rela jika melihat Argentina berjaya, apalagi di Maracana yang merupakan salah satu simbol sepakbola negeri Samba. Maka kendatipun partai puncak, Minggu (13/7/2014) sore WIB, merupakan finalnya Jerman dengan Argentina, sejatinya ada tiga negara yang terlibat.

Mata penduduk Brasil akan tertuju pula ke laga itu, bukan sebagai tuan rumah saja, melainkan juga berharap-harap cemas menunggu bagaimana akhir kisah dari sang rival beratnya. Sebaliknya, tentu saja ada pula kesempatan para suporter Argentina akan berpesta lebih lama di Rio.



(krs/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads