Saat masih menjadi Uni Soviet, Rusia terlibat persaingan sengit dengan Amerika Serikat dalam balapan menuju luar angkasa. Pengembangan teknologi penerbangan mereka dan juga beragam pusat pendidikan dan pelatihan dipusatkan di Kota Samara.
Saat ini monumen-monumen dan sisa kejayaan teknologi antariksa Rusia masih bisa dilihat di kota tersebut. Bangunan terbaru di Samara yang masih mengusung tema luar angkasa adalah Cosmos Arena.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Cosmos Arena mulai dibangun pada 2014 dan selesai dikerjakan hanya beberapa bulan sebelum Piala Dunia dimulai. Saat menyambangi stadion tersebut beberapa hari lalu, kesan megah dan mewah langsung terlihat. Cosmos Arena terletak sekitar 15 km dari pusat kota. Butuh sekitar 45 menit perjalanan menggunakan bus umum dengan melewati 16 perhentian.
Dibangun di atas lahan kosong seluas 930 hektar, Cosmos Arena tak sekadar menjadi stadion sepakbola melainkan sebuah kompleks olahraga serta taman bermain bagi para penduduk Samara.
Meski begitu, pembangunan Cosmos Arena sempat ditentang warga. Pada akhirnya Cosmos Arena pun tuntas pembangunannya pada awal tahun 2018 dan resmi dibuka pada 28 April setelah dibangun dengan biaya 320 juta dolar AS. Cosmos Arena memang jadi salah satu stadion baru untuk Piala Dunia selain di Modorvia Arena (Saranks), Rostov Arena (Rostov-on-Don), Kaliningrad Stadium (Kaliningrad), dan Volgograd Arena (Volgograd).
Masyarakat Samara kini mungkin sudah melupakan keberatan mereka atas pembangunan stadion tersebut. Berdiri kokoh dan menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia 2018, Cosmos Arena jadi daya pikat baru kota tersebut.
Kalau Anda sedang berada di pesawat menuju Samara, dari angkasa akan terlihat stadion megah berbentuk seperti piring terbang dengan bentuk atap melingkar.
Stadion ini mempunyai diameter 330 meter lebih panjang dibanding Stadion Luzhniki. Sementara atapnya yang berbentu lingakaran memiliki luas 76 ribu meter persegi dan tinggi stadion sekitar 60 meter.
![]() |
Meski modern dan megah, Cosmos Stadium tetap punya kesan hijau lantaran banyak tanaman rindang disebar di berbagai sudut.
Stadion ini sebenarnya berkapasitas 44.918 tempat duduk, namun dikurangi jadi 41.970 selama Piala Dunia 2018. Cosmos Arena dipercaya menggelar enam laga, yakni empat di fase grup dan dua fase knockout termasuk laga perempatfinal Swedia versus Inggris, Sabtu (7/7).
Itu jadi laga Piala Dunia 2018 terakhir yang digelar di Cosmos Arena. Ke depannya stadion itu akan dipakai klub lokal, Kriylya Sovetov.
Kriylya memang bukan nama besar di persepakbolaan Rusia, mereka lebih banyak berkutat di kompetisi bawah. Baru musim depan mereka kembali ke Russian Premier League, level teratas sepakbola Rusia.
![]() |
Sebagai satu-satunya wakil Samara di percaturan sepakbola Rusia, Sovetov diharapkan bisa lebih bersinar dengan dukungan stadion baru. Krylia Sovetov dalam bahasa setempat berarti 'Sayap-sayap Soviet'. Sovetov dinantikan warga Samara untuk bisa terbang tinggi di persaingan sepakbola negara tersebut untuk bersaing bersama CSKA Moskow, Zenit St Petersburg, atau Spartak Moskow.
Nama itu diberikan karena Sovetov yang berasal dari Samara, pusat industri penerbangan Rusia. Dulunya para pekerja pabrik-pabrik penerbangan itulah yang menggerakan roda klub. Klub yang identik dengan warna biru langit itu didirikan pada 1942 dan kini dimiliki oleh pemerintah kota Samara.
![]() |