Di Piala Dunia 1982 di Spanyol, Honduras tampil mengejutkan dengan gaya sepakbola mereka yang terorganisir dan penuh kemampuan. Meskipun diprediksi akan mendapatkan hasil memuaskan, mereka gagal di penyisihan grup.
Kemudian Honduras nyaris lolos ke Korea-Jepang 2002. Mereka gagal karena kalah dua poin di klasemen kualifikasi.
Honduras kembali menemui hambatan saat berusaha tampil di Jerman 2006. Untuk pertama kalinya mereka gagal mencapai fase terakhir berformat kompetisi yang berisi enam negara. Mereka disingkirkan Panama dan Kosta Rika di babak penyisihan grup.
Pengalaman buruk memberikan Honduras waktu untuk membenahi diri. Usai Jerman 2006, mereka memilih mantan pelatih Kolombia Reinaldo Rueda untuk mengasuh para pemain.
Pelatih baru ini memadukan pemain muda dan pengalaman untuk membuat tim yang haus akan kemenangan. Dengan pendekatan yang sangat profesional, dia dengan cepat memberikan pengenalan kepada setiap pemain agar bisa mengejar sesuatu yang lebih besar dan lebih baik.
Tentu, Honduras juga mempercayakan pada pelayanan David Suazo, salah satu penyerang terbaik di seluruh Amerika Tengah. Seperti panther, ia melakukan kombinasi antara kecepatan tinggi dengan kemampuan matanya dalam membuat gol. Ia sendiri sudah memikat Internazionale (Italia) dengan menariknya dari Cagliari pada Juli 2007.
Suazo adalah salah satu dari pemain Honduras terbaik. Masih banyak nama lain seperti pemain veteran Carlos Pavon, Julio Cesar de Leon (Genoa) dan Carlos Costly (FC Balchatow). Juga pemain yang bermain di lokal Noel Valladares (Olimpia), Amado Guevara (Motagua) dan Maynor Figueroa (Olimpia).
Langkah Honduras menuju Afrika Selatan 2010 ditandai dengan awal yang berbahaya. Setelah bermain imbang 2-2 di leg pertama fase kedua, Honduras menang besar di kandang 4-0 atas Puerto Rico.
Di fase kedua, Honduras menjuarai grup yang saat itu diisi Meksiko, Jamaika dan Kanada. Honduras unggul dua poin di klasemen akhir atas peringkat kedua dan ketiga yang poinnya sama, Meksiko dan Jamaika.
Di laga terakhir, Carlos Pavon mencetak gol tunggal ke gawang El Salvador di menit 63 untuk mengirimkan tiket Piala Dunia bagi Honduras. Honduras saat itu butuh kemenangan mengingat hasil Kosta Rika dan Amerika Serikat yang berakhir imbang 2-2. Jika seri atau kalah, maka bukan Honduras yang tampil di Afsel.
Kemudian Honduras nyaris lolos ke Korea-Jepang 2002. Mereka gagal karena kalah dua poin di klasemen kualifikasi.
Honduras kembali menemui hambatan saat berusaha tampil di Jerman 2006. Untuk pertama kalinya mereka gagal mencapai fase terakhir berformat kompetisi yang berisi enam negara. Mereka disingkirkan Panama dan Kosta Rika di babak penyisihan grup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih baru ini memadukan pemain muda dan pengalaman untuk membuat tim yang haus akan kemenangan. Dengan pendekatan yang sangat profesional, dia dengan cepat memberikan pengenalan kepada setiap pemain agar bisa mengejar sesuatu yang lebih besar dan lebih baik.
Tentu, Honduras juga mempercayakan pada pelayanan David Suazo, salah satu penyerang terbaik di seluruh Amerika Tengah. Seperti panther, ia melakukan kombinasi antara kecepatan tinggi dengan kemampuan matanya dalam membuat gol. Ia sendiri sudah memikat Internazionale (Italia) dengan menariknya dari Cagliari pada Juli 2007.
Suazo adalah salah satu dari pemain Honduras terbaik. Masih banyak nama lain seperti pemain veteran Carlos Pavon, Julio Cesar de Leon (Genoa) dan Carlos Costly (FC Balchatow). Juga pemain yang bermain di lokal Noel Valladares (Olimpia), Amado Guevara (Motagua) dan Maynor Figueroa (Olimpia).
Langkah Honduras menuju Afrika Selatan 2010 ditandai dengan awal yang berbahaya. Setelah bermain imbang 2-2 di leg pertama fase kedua, Honduras menang besar di kandang 4-0 atas Puerto Rico.
Di fase kedua, Honduras menjuarai grup yang saat itu diisi Meksiko, Jamaika dan Kanada. Honduras unggul dua poin di klasemen akhir atas peringkat kedua dan ketiga yang poinnya sama, Meksiko dan Jamaika.
Di laga terakhir, Carlos Pavon mencetak gol tunggal ke gawang El Salvador di menit 63 untuk mengirimkan tiket Piala Dunia bagi Honduras. Honduras saat itu butuh kemenangan mengingat hasil Kosta Rika dan Amerika Serikat yang berakhir imbang 2-2. Jika seri atau kalah, maka bukan Honduras yang tampil di Afsel.
Dengan skuad penuh talenta, para pendukung Honduras yakin Suazo dkk bisa membuat kejutan di Afrika Selatan setelah penantian selama 28 tahun.
|
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
