Kontemplasi Pochettino Usai Kekalahan dari Monaco

Kontemplasi Pochettino Usai Kekalahan dari Monaco

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 17 Sep 2016 01:27 WIB
Foto: Getty Images/Alex Broadway
London - Tottenham Hotspur mengawali kiprah di Liga Champions musim ini dengan kekalahan. Kekalahan yang membuat Maurico Pochettino sempat merenung dalam-dalam.

Spurs kalah 1-2 kala menjamu AS Monaco di Wembley, Kamis (18/9/2016) dinihari WIB. Selain hasil negatif yang jelas tak memuaskan, Pochettino usai laga juga menyoroti tajam penampilan timnya.

Sebab dua gol yang bersarang ke gawang timnya terbilang mudah. Pada gol pertama yang dicetak Bernardo Silva, Spurs kehilangan bola ditengah, lalu Silva dengan leluasa menusuk ke kotak penalti tanpa ada tekanan berarti dan mudah saja menaklukkan Hugo Lloris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gol kedua Monaco pun tercipta akibat kurang sigapnya pertahanan Spurs membaca situasi umpan silang. Mereka gagal menghalau bola dan malah menciptakan situasi bola liar, yang kemudian dimaksimalkan Thomas Lemar.

Pochettino menyebut Spurs kurang gairah dan agresi di pertandingan itu. Namun dia mengaku tak cuma menyoroti para pemain. Ada juga momen Pochettino mempertanyakan diri sendiri.

"Saya juga melihat ke diri sendiri. Mungkin saya tidak tahu bagaimana caranya memberikan mereka motivasi untuk bermain di Rabu malam di Liga Champions," ujarnya dikutip Sky Sports.

"Mungkin saya mempertanyakan diri saya juga. Kami membagi tanggung jawab tapi kami tidak bisa mengulangi ini. Anda bisa kalah, tidak bermain baik, tapi jangan pernah kebobolan dua gol yang kami alami itu," tambahnya.

Manajer 44 tahun itu berharap kekalahan kemarin menjadi tamparan yang sekeras-kerasnya untuk timnya dan mulai tampil lebih baik. Pochettino tak punya keraguan sedikitpun Spurs bisa lolos ke fase berikutnya.

"Kami menunggu enam tahun, waktu yang panjang, untuk bermain di Liga Champions. Setelah 45 menit, Anda tak bisa masuk ke ruang ganti dengan perasaan seperti itu," sambungnya.

"Kami punya 90.000 orang di hadapan kami, menunggu kami memainkan partai Liga Champions. Atmosfernya menakjubkan. Kami hampir menangis ketika mendengar lagu Liga Champions, itu adalah mimpi yang jadi nyata."

"Itu sulit. Kami punya waktu untuk memenangi pertandingan-pertandingan. Kami punya kemungkinan untuk lolos ke babak berikutnya. Ini masih dini," tandas pria Argentina ini. (raw/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads