Dalam laga pertama babak 32 besar Liga Europa di Estadio do Dragao, Jumat (17/2/2012) dinihari WIB, dua pemain City Mario Balotelli dan Yaya Toure mendengar suara-suara yang bernada ejekan berbau rasis. Ejekan-ejekan itu datang dari tribun yang berisi suporter tuan rumah.
Beberapa hari usai laga yang dimenangi City dengan skor 2-1, akhirnya mereka melapor insiden ini ke UEFA dan badan tertinggi sepakbola Eropa itu pun langsung mengadakan investigasi terkait tuduhan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui pelatihnya, Vitor Pereira, Porto menegaskan jika tak pernah ada sekalipun kasus rasisme terjadi di dalam stadion mereka dan juga Portugal. Jika pun City merasa ada nada ejekan, itu berarti klub Inggris itu telah salah mengartikan.
"Aku tidak mendengar apapun, mungkin itu hanya salah pengertian yang akan diklarifikasi oleh pihak yang terkait. Kami tidak pernah tersangkut kasus rasismen di stadion-stadion di Portugal," tutur Pereira dalam jumpa pers jelang pertemuan kedua tim di Etihad Stadium, Kamis (23/2/2012) dinihari WIB nanti.
"Aku tidak mendengar komentar apapun yang mengharuskan klub untuk meminta maaf. Apa yang sering kudengar adalah fans bernyanyi untuk Hulk, di mana dia sendiri akan mengonfirmasinya," sambungnya.
Sementara itu Hulk turut mengamini pernyataan pelatihnya itu dan ia sendiri mengaku tak mendengar ada ejekan atau pelecehan kepada Balotelli ataupun Toure.
"Aku tidak mendengar apapun; ketika Anda berada di lapangan, Anda hanya fokus ke pertandingan. Di setiap laga kandang yang kami mainkan, aku mendengar namaku disebut-sebut dan itu bisa saja menyebabkan salah pengertian. Tapi para fans mendukungku," tandas Hulk di Reuters.
(mrp/roz)