Roberto Mancini dan Jose Mourinho akan kembali bertemu saat Galatasaray menjamu Chelsea di laga leg I perdelapanfinal. Kedua pelatih top itu sempat adu argumen mengenai bekas mereka, Inter Milan.
Mancini merupakan pendahulu Mourinho di Inter. Manajer kebangsaan Italia tersebut dipecat setelah sukses menghadirkan titel Scudetto ketiga beruntun pada musim panas 2008.
Setelahnya, Mourinho meneruskan tren oke Nerazzurri di Italia dan mencapai pada puncaknya dengan mengantar timnya meraih Treble pada 2010.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia menangani tim yang, seperti Manchester City, yang sudah saya bangun. Sebuah tim dengan mentalitas yang kuat. Ketika saya bergabung Inter, mereka memainkan sepakbola yang sangat, sangat buruk dan kami sudah mengubahnya."
Mourinho tak terima dengan klaim Mancini itu. "Ini menggelikan ... menggelikan," balas si manajer Chelsea. "Ini menggelikan karena tim saya di final memiliki Lucio, (Thiago) Motta, (Diego) Milito, (Samuel) Eto'o, (Goran) Pandev dan (Wesley) Sneijder."
"Dari 11 pemain, dia tidak bekerja dengan enam di antaranya. Jadi dia membuat sebuah tim dari lima orang karena saya hanya memainkan lima pemain dari tim dia," sahut Mourinho.
Bukan rahasia lagi bahwa hubungan Mancini-Mourinho memang tidak akur. Saat Mancini masih melatih City dan Mourinho dengan Real Madrid pun, mereka sudah perang mulut dan bahkan tidak bersalaman pada akhir laga di Santiago Bernabeu dalam laga grup musim lalu. Demikian diwartakan Guardian.
(rin/cas)











































