Benfica: 'Kutukan Guttmann' itu Masih Berlanjut

Benfica: 'Kutukan Guttmann' itu Masih Berlanjut

- Sepakbola
Kamis, 15 Mei 2014 05:05 WIB
REUTERS/Tony Gentile
Turin -

'Kutukan Guttmann' itu masih belum mau hilang dari Benfica dan partai final Liga Europa kontra Sevilla jadi saksi terbaru nasib tragis yang harus didapat As Aguias.

Sebelum laga final di Juventus Stadium, Kamis (15/5) dinihari WIB, orang-orang terus membicarakan soal 'Kutukan Guttmann' yang selalu menghantui Benfica sejak terakhir jadi kampiun Eropa di tahun 1962.

Di tahun itu untuk kedua kalinya secara beruntun Benfica memenangi Piala Champions (yang kini bernama Liga Champions) di bawah asuhan pelatih asal Hongaria Bela Guttmann.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sayangnya akhir cerita tak berakhir manis untuk Guttmann setelah dia diberhentikan secara tidak hormat, yang akhirnya membuatnya mengeluarkan sumpah serapah.

"Mereka tidak akan memenangi kejuaraan apapun di Eropa selama 100 tahun ke depan," begitu kata Guttmann.

Kata-kata yang bak semacam doa untuk Benfica karena sejak mengalahkan Real Madrid di tahun 1962, mereka selalu kalah di tujuh partai final yang mereka ikuti.

Ditambah kekalahan dari Sevilla di final Liga Europa 2013/2014, artinya Benfica sudah delapan kali menjadi finalis kompetisi Eropa, tanpa sekalipun bisa keluar menjadi juara.

Lebih menyakitkan adalah kekalahan di final kali ini adalah yang kedua secara beruntun setelah musim lalu takluk 1-2 dari Chelsea di kompetisi yang sama.

Dilansir Infostrada, Benfica menyamai rekor Juventus yang tampil delapan kali di final dan tak pernah juara.

(mrp/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads