Atletico Madrid telah menjalani musim yang bagus di kompetisi domestik. Kendati oke, Atletico dinilai bakal kesulitan kala menghadapi Real Madrid di final Liga Champions.
Di tangan Diego Simeone, Atletico mampu mematahkan dominasi Barcelona dan Madrid di liga dalam beberapa musim terakhir. Lewat agresivitas dan kolektivitas permainan, Simeone mampu memimpin Atletico menjuarai La Liga.
Namun, final Liga Champions adalah hal yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika liga membutuhkan konsistensi selama berbulan-bulan, final Liga Champions hanya ditentukan lewat satu pertandingan saja. Segala kondisi, baik itu kebugaran pemain ataupun atmosfer laga, bisa berpengaruh.
"Ingat, ini hanya satu pertandingan. Segalanya bisa terjadi," ujar Johnsen ketika ditemui di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (22/5/2014).
"Atletico bagus, tapi saya pikir Madrid favorit. Di sinilah pentingnya pengalaman. Madrid memiliki banyak pemain yang sudah pernah merasakan pertandingan final seperti ini," timpal Blomqvist.
Musim ini, Atletico sudah empat kali bertemu Madrid. Satu kali Atletico menang di La Liga, sementara Madrid menang dua kali di Copa del Rey. Satu laga lainnya di La Liga berakhir dengan hasil imbang.
Laga final Liga Champions akan dihelat Sabtu (24/5) mendatang di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal.
Ini adalah kali kelima Liga Champions menghelat final tim dari negara yang sama. Musim lalu, tercipta final antara sesama tim Jerman dengan Bayern Munich sukses menundukkan Borussia Dortmund 2-1.
(roz/cas)











































