Atletico Harus Telan Kekecewaan yang Serupa dengan 40 Tahun Lalu

Atletico Harus Telan Kekecewaan yang Serupa dengan 40 Tahun Lalu

- Sepakbola
Minggu, 25 Mei 2014 08:27 WIB
Getty Images/Alex Livesey
Lisbon - Sudah dua kali Atletico Madrid hadir di final Piala/Liga Champions. Dua kali itu pula kemenangan yang sudah di mata direnggut bek tim lawan lewat gol balasan yang sekaligus meruntuhkan moral Atletico sehingga akhirnya malah kalah telak.

Di Estadio da Luz, Lisbon, Minggu (25/5/2014) dinihari WIB, Atletico berhasil memimpin lebih dulu atas Real Madrid berkat gol dari Diego Godin sembilan menit menjelang turun minum. Nyaris sepanjang sisa permainan Madrid tak kunjung bisa menemukan gol balasan, membuat kemenangan terasa kian dekat saja untuk Atletico seiring jalannya menit demi menit.

Akan tetapi semua buyar ketika bek Madrid menjebol gawang Thibaut Courtois di menit ketiga injury time. "Gol dari Sergio Ramos sangat menghancurkan kami," aku bek Atletico Juanfran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai gol Ramos tersebut, yang mana memaksa laga dilanjutkan ke extra time, Los Colchoneros seperti kehilangan momentum. Los Blancos pun pegang kendali.

Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo (penalti) lantas satu-persatu membobol gawang Atletico di injury time. Saat peluit akhir dibunyikan, Atletico pun mesti tertunduk dalam akibat kalah 1-4 dari Madrid yang kini berhak menyandang predikat kampiun Liga Champions 2013-14.

Merunut rekam jejak Atletico di kompetisi antarklub Eropa level teratas itu, ini merupakan penampilan keduanya di partai puncak setelah sebelumnya juga hadir di final musim 1973–74. Kisah Atleti saat itu pun tak jauh beda dengan saat ini.

Dalam partai final 40 tahun lampau Atletico dihadapkan dengan klub Jerman Bayern Munich dalam partai final di Heysel Stadium, Brussels, pada 15 Mei 1974. Saat itu kebuntuan baru bisa dipecahkan oleh Luis Aragones di extra time menit ke-114, yang membuat Atletico unggul 1-0 atas Bayern.

Seperti halnya laga di Lisbon, kemenangan Atletico yang sudah di depan mata dirampas oleh gol balasan pemain lawan yang juga berposisi sebagai bek. Saat itu ada nama Hans-Georg Schwarzenbeck yang membuat Bayern menyamakan kedudukan lewat golnya di menit ke-120.

Gol Schwarzenbeck tersebut memaksa pertandingan harus diselesaikan lewat laga replay untuk mencari pemenang--sebagaimana digariskan dalam peraturan ketika itu.

Bak Juanfran cs yang lantas kehilangan momentum di extra time lawan Madrid, tim Atletico 40 tahun lalu juga tak berkutik dalam laga replay tanggal 17 Mei 1974 juga di Heysel. Bayern pun dengan leluasa menang 4-0 melalui gol-gol dari Uli Hoeness dan Gerd Mueller (masing-masing dua gol). Itu sekaligus merupakan gelar pertama Bayern di ajang Piala/Liga Champions--saat ini Die Roten menjadi klub tersukses ketiga di ajang tersebut dengan torehan lima gelar juara.

(krs/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads