Madrid dan Atletico saling berhadapan di partai puncak Liga Champions di Estadio Da Luz, Lisbon, bulan Mei lalu. Kala itu, Atletico tinggal menunggu waktu untuk jadi juara setelah keunggulannya lewat gol Diego Godin masih bertahan hingga laga memasuki menit-menit akhir masa injury time.
Tapi, dalam situasi terjepit, Madrid punya Ramos. Di menit ke-93, dia menjebol gawang Atletico lewat sundulan usai memanfaatkan sepak pojok Luka Modric. Gol itu memaksakan laga berlanjut ke masa perpanjangan waktu.
Di extra time, Madrid menambah tiga gol lagi lewat Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo. Menang 4-1, Los Blancos pun keluar sebagai juara sekaligus mewujudkan La Decima.
Bicara soal momen spesial itu, Ramos mengaku masih merinding kalau ingat golnya di Lisbon itu. Dia bahkan masih ingat secara detail menit ke berapa gol ke gawang Thibaut Courtois itu terjadi.
"Sudah ditakdirkan itu harus terjadi, dari sepak pojok atau tendangan bebas, atau sesuatu. Liga Champions itu akan datang ke Madrid, ke Bernabeu. Mencetak gol itu adalah salah satu momen paling penting dalam hidup saya," sahut Ramos kepada Radio Marca.
"Mungkin saya tidak banyak menikmatinya saat itu, tapi sekarang saya sering terbangun, menonton video itu lagi dan lagi. Saya masih ingat itu dan tidak satu hari pun terlewat tanpa membuat saya merinding."
"Saya bisa lebih menikmati itu sekarang daripada hari itu. Saya tidak lagi menangis soal itu, tapi saya masih merinding seperti di hari pertama."
"Waktunya terukir dalam ingatan kami, 92:48. Itu adalah hari yang unik, 24 Mei. Di masa lalu, ketika pertandingan memasuki menit ke-90, itu sudah selesai. Sekarang, ada lebih banyak harapan," katanya.
Langkah Madrid dalam mepertahankan gelar Liga Champions di musim ini masih belum menemui hambatan berarti. Tim arahan Carlo Ancelotti itu sudah menggenggam tiket ke babak 16 besar setelah mengumpulkan 12 poin dari empat laga Grup B yang sudah dimainkan.
(nds/cas)